Kenapa Kursi Nomor 13 dan 14 Tak Pernah Ada di Pesawat Udara? Berikut Alasannya

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kabin pesawat udara.

Di dalam pesawat yang mereka operasikan tak ada kursi nomor 13 dan 14. Setelah kursi nomor 12 langsung sampai kursi 15.

Baca: Kini, Harga Tiket Lion Air ke Singapura dan Malaysia Lebih Murah Dibanding ke Makassar

Baca: Kopilot Lion Air JT 610 Harvino Ternyata Sosok yang Saleh, Coba Lihat Rekamannya di Kokpit

Baca: Beginilah saat Penumpang dan Pramugari Lion Air JT 610 Masuk Pesawat Sebelum Jatuh

Baca: Ternyata Roger Danuarta Jadi Mualaf Atas Bimbingan Sosok Ini

Sejumlah sumber di maskapai penerbangan mengatakan, mereka menghormati kepercayaan para penumpang yang beraneka ragam.

Dulu, kata seorang staf maskapai penerbangan swasta di Indonesia, pihaknya pernah memiliki kursi nomor 13 dan 14.

Namun, saat check-in, ada beberapa penumpang yang mendapat nomor tersebut minta pindah tempat duduk.

Dalam perkembangannya, kedua nomor tersebut diputuskan ditiadakan dalam penomoran kursi di pesawat.

Bahkan, tak cuma kursi, beberapa maskapai di Indonesia menghindari kode registrasi yang terkesan seperti angka 13.

Baca: Histeris, Anak Korban Lion Air JT 610 Jatuh: Tante Jujur, Mama Ada di Pesawat Itu Kan?

Baca: Anak Korban Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh: Ma, Lama Sekali Ayah Kok Belum Pulang?

Kode registrasi umumnya terdapat di bagian ekor pesawat, di dekat pintu belakang atau di bagian bawah vertical stabilizer, yang terdiri atas beberapa huruf.

Dalam hal ini, huruf B coba dihindari karena huruf tersebut dianggap seperti angka 13 yang dirapatkan.

Sebagai contoh, jika suatu maskapai memiliki empat unit pesawat, urutan registrasinya menjadi PK-AAA, PK-ACA, PK-ADA, dan PK-AFA.

Ini menunjukkan meski dunia penerbangan dioperasikan dengan regulasi yang amat ketat, mitos tetap bisa menyelinap ke dalamnya.

Misteri Kursi Nomor 13 di Batavia Air

Kendati demikian, di Indonesia, pesawat udara Batavia Air dengan nomor penerbangan YG - 561 dari Jakarta tujuan Pekanbaru, hari Minggu (25/9/2011) petang, memberikan tiket penumpang bernomor 13A dan 13B kepada Nyonya Mardiana dan suaminya.

Mulanya, Mardiana merasa heran, sebab setelah puluhan kali naik pesawat, baru kali ini dia mendapat kursi bernomor 13.

Namun dia mendiamkan saja.

Halaman
1234

Berita Terkini