Warga dilaporkan tak ada berani yang masuk rumah. Mereka hanya berkemah di depan gereja dan sekolah, dengan tenda seadanya. Hampir 97% warga di sini adalah Nasrani.
Sekitar 71 rumah rusak teguncang gempa. Pemeriksaan kesehatan didalam gereja sekitar 150 warga. Kebanyakan wanita dan anak-anak.
Titik pengungsi di lapangan bola Tivengali sekitar 300 jiwa Mereka dari 9 dusun yang
terisolasi pasca-gempa.
“Yang membuat relawan agak kewalahan sebab di sini semua warga tak lancar bahasa Indonesia,” kata Nasrullah Kiramang, Ketua BLM FTI UMI yang sempat terluka karena jatuh dari motor.
Tim relawan kesehatan dari KNPI dan UGM. Tiim kesehatan KNPI mayoritas perempuan; Mereka adalah Sri Naca Hardiana, SKG (ketua), dr. Hardianty, Putri Utami Muis, S.Farm, Apt
dan Irmayanti, S.Farm.
Hingga Jumat (18/10/2018) lalu, di Palu, korban meninggal dunia sudah mencapai 2.015 orang.
di tiga kabupaten terpapar trio-bencana (gempa 7,4 magnitudo, tsunami 8 m, dan likuefaksi) pengungsi sudah mencapai hampir 71 ribu.
Korban berstatus hilang 843, 'ribuan mungkin terkubur'. Seperti dilansir BBC
Sejauh ini, korban tewas paling banyak ditemukan di Palu yang mencapai 1.601 orang. Sementara di Donggala 171 orang dan Sigi 222 orang. Sedangkan korban hilang hingga kini mencapai 671 orang.
Juru Bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, lembaga-lembaga asing yang hendak turut memberikan bantuan kemanusiaan, jika tidak melalui mitra Indonesia, akan ditindak sebagaimana terjadi pada sejumlah relawan Prancis yang baru dipulangkan.
Sedangkan di luar Kota Palu, Donggala, Sigi, diperkirakan sekitar 120 ribu. Mereka terkonsentrasi 6 kabupaten sekitar Palu sekitar 51 ribu, di 24 kabupaten kota Sulsel, sekitar 41 ribu, Sulbar 10 ribu, sekitar 7 ribu Luwuk Banggai, Gorontalo, Sulut, dan Kendari, dan sisanya di Kalimantan timur dan pulau Jawa. (San/zil)