Unhas Usulkan Program Studi Ekonomi Digital Berbasis Syariah

Penulis: Munawwarah Ahmad
Editor: Mahyuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menggelar penandatanganan kerja sama Memorandum of Understandang (MoU) dengan Islamic Research and Training Institute (IRTI) di lantai 2 gedung Rektorat Unhas, Kamis (11/10/2018).

Humayon Dar mengatakan, potensi keuangan bank syariah akan tumbuh menjadi sekitar 6.5 triliun dolar AS pada tahun 2020 nanti.

“Saya pikir Indonesia akan memainkan peran yang penting. Tahun ini, Indonesia akan menduduki posisi keenam dalam indeks rangking keuangan syariah global,” kata Humayon Dar.

Direktur Jenderal IRTI tersebut mengungkapkan sejumlah tantangan industri keuangan syariah, di antaranya biaya transaksi yang lebih mahal, pilihan instrumen manajemen resiko yang terbatas, kerangka peraturan legal, persepsi tentang keuangan syariah, dan inklusi keuangan syariah.

Akan tetapi, kedepan menurut Humayon Dar, industri keuangan syariah akan terus berkembang secara signifikan.

Baca: Gubernur Bahas 4 Masalah Masyarakat Sulsel Pada Pembukaan Raker Unhas di Bira

Lembaga-lembaga multilateral, seperti IMF dan Bank Dunia, telah mengakui eksistensi dan peran keuangan syariah secara global, yang ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga keuangan dan bank syariah di berbabagi negara.

Malah, bank-bank konvensional turut mendirikan lembaga keuangan syariah.

“IMF, Bank Dunia, ADB, Afrika Develoment Bank dan lembaga multilateral lainnya telah mengakui besarnya peluang keuangan syariah yang sebelumnya dianggap beresiko,” ucap Humayon.(*)

Berita Terkini