Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE-Bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu, Donggala dan Sigi membuat sejumlah warga Parepare tergerak untuk turun menjadi relawan.
Melalui Yayasan Manusia Indonesia (YMI) yang baru saja terbentuk dua hari lalu bencana Sulteng terjadi, sejumlah relawa dari Parepare bergerak langsung ke Palu membawa bantuan tiga mobil yang dikumpulkan.
Salah satu relawan asa Parepare, Wahyu menceritakan, kondisi Kota Palu dan sekitarnya saat sangat menprihatinkan.
"Sangat memprihatinkan mayat masih banyak yang belum dievakuasi,"ujarnya.
Ia menuturkan, kondisi Palu saat ini terjadi kesenjangan khususnya dari sektor ekonomi.
"Bahan bakar di sana salah satunya bensin, satu liter dijual Rp 100 ribu bahkan untuk air satu liter dijual Rp 200 ribu. Itu pun sangat susah dicari,"ungkap.
Ia menambahkan, kebutuhan akan air disana sangat dan sangat dibutuhkan pengungsi.
"Selama kami menyalurkan bantuan, banyak pengungsi yang mengucurkan air mata demi bisa mendapatkan air apalagi kondisi paling yang relatif panas,"ceritanya.(*)