RS Wahidin Sudirohusodo Larang Atribut Parpol Besuk Korban Gempa-Tsunami Palu

Penulis: Saldy Irawan
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala menjalani perawatan medis di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, senin (1/10). Selain RSU Wahidin, sebagian pasien juga dirawat RSUD Sayang Rakyat dan RSUD Daya, sementara korban yang tidak mengalami sakit ditampung di Asrama Haji Sudiang. Dengan jumlah keseluruhan 54 orang.

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

 TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Manajemen Rumah Sakit (RS) memperketat area ruang perawatan korban gempa dan tsunami Donggala-Palu di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Jl Perintis Kemerdekaan, kota Makassar, Selasa (2/10/2018).

Hal itu dilakukan agar penanganan medis untuk korban bisa berjalan dengan lancar.

Dirut Pelayanan Medik RS Wahidin Sudirohusodo, Prof dr Mansur Arief mengatakan dengan adanya pembatasan untuk membesuk korban, ini memudahkan para perawat dan dokter untuk melakukan penanganan pasien.

"Kita ingin bagaimana pelayanan kepada korban tidak terganggu dengan masyarakat yang berbondong-bondong ingin melihat korban gempa. Jangankan membesuk antusias masyarakat atas korban ini juga terlihat dengan banyaknya bantuan yang didatangkan ke rumah sakit," katanya.

Ia menyebutkan pihaknya mempersilahkan membesuk korban di saat korban (pasien) sudah dinyatakan sehat dan bisa kembali ke keluarga.

Alasan lain pihak RS kata Prof Mansur melakukan pembatasan, agar rumah sakit tidak dimanfaatkan oleh para politisi sebagai panggung untuk bersosialisasi (kampanye).

"Maaf kami akan melarang pihak yang memakai atribut masuk ke rumah sakit. Ini bukan panggung kampanye," ujar Prof Mansur.

Ia berharap situasi ini dapat dimaklumi oleh semu pihak, agar pelaksanaan pelayanan medis berjalan lancar.

Berita Terkini