Dia bahkan menuntut ilmu hingga ke negeri Paman Sam.
Dia bahkan meraih predikat summa cum laude dari Wichita State University - Amerika Serikat.
Sandiaga bekerja sebagai karyawan Bank Summa di tahun 1990.
Setahun dirinya bekerja, ia mendapat beasiswa melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat.
3. Pekerjaan
Usai berhasil menempuh pendidikan, Sandiaga bergabung di Seapower Asia Investment Limited, Singapura.
Kemudian, tahun 1995, Sandiaga Uno menjadi Executive Vice President NTI Resources Ltd.
Meski menjadi wakil eksekutif presiden kala itu, perusahaannya kena ditutup karena krisis moneter yang melanda pada tahun 1997.
Sandiaga pun balik ke Indonesia dengan tidak memiliki pekerjaan.
Meski demikian, Sandiaga Uno tidak berputus asa.
Sandiaga bersama teman SMAnya, Rosan Perkasa Roeslani mendirikan perusahaan penasihat keuangan PT Recapital Advisors pada tahun 1997.
Kala itu, ia mendapat mentor bisnis William Soeryadjaya, pendiri PT ASTRA Internasional.
Baca: Festival I Lagaligo di Soppeng Ditunda
Baca: Ditanya Tanggapannya Dicalonkan Sebagai Cawapres, Sandiaga: Gila Hits Banget Lihatnya 100.000 views
Baca: Walhi Sebut Hasil Tambang Liar di Moncongloe Digunakan oleh Perumahan Elit dan CPI
Lalu, pada tahun 1998, Sandiaga bersama putra William mendirikan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya dengan usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi dan kehutanan.
Perusahaan itu bekerja dengan mengumpulkan modal investor untuk mengakuisisi perusahaan yang mengalami masalah keuangan.
Kemudian, perusahaan tersebut sistemnya diperbaiki dan dikembangkan hingga menjadi sehat kembali.