Walhi Sebut Hasil Tambang Liar di Moncongloe Digunakan oleh Perumahan Elit dan CPI
Hasil galian gunung dari 11 perusahan tambang, sebagian digunakan menimbun di Moncongloe dan Makassar.
Penulis: Ansar | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Penambangan liar di Moncongloe, Maros, yang diduga dilakukan oleh oknum DPRD dan Polisi, untuk memenuhi keperluan timbunan di perumahan Royal, Tallasa City, hingga CPI Makassar.
Hasil galian gunung dari 11 perusahan tambang, sebagian digunakan menimbun di Moncongloe dan Makassar.
Hal tersebut berdasarkan hasil investigasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel, di Moncongloe, Kamis (9/8/2018).
"Setelah memperoleh informasi aktivitas tambang yang diduga tak berizin itu, kami turun ke lokasi. Ternyata tambang itu milik oknum DPRD dan Polisi. Tanahnya digunakan menimbun di Maros dan CPI Makassar," kata Direktur Walhi, Muh Al Amin.
Amin menyayangkan sikap Camat dan Kepala Desa Moncongloe, yang rela mengorbankan wilayah dan warganya, demi pembangunan perumahan elit dan proyek CPI.
Saat ini, warga Desa Moncongloe Bulu mulai kesulitan memperoleh air bersih. Hal tersebut juga merupakan dampak dari tambang tersebut.
Padahal sebelum ada aktivitas tambang, warga sangat mudah mendapat air bersih. Keberadaan tambang liar menyebankan sejumlah dampak buruk bermunculan.
"Persoalan ini tentu kuat hubungannya dengan banyaknya aktivitas tambang. Nah kalau tambang berizin, pasti ada dokumen RPL-RKL untuk mengatasi persoalan ini," katanya. (*)