Mau Nikah Gratis dan Dibuatkan Acara? Gabung Saja di Komunitas Berbagi Bahagia! Ini Syaratnya

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panitia nikah massal gratis oleh Komunitas Berbagi Bahagia Dompet Dhuafa Sulsel memaparkan progres kegiatannya saat audiensi di kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Selasa (31/7). Komunitas Berbagi Bahagia dan Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan (Sulsel) hadirkan program nikah gratis untuk delapan pasangan yang dijadwalkan berlangsung pada 8 Agustus 2018 mendatang di Sandeq C Ballroom Hotel Claro Makassar (ex Grand Clarion), Jl AP Pettarani, Makassar.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anda pemuda yang punya keinginan menikah, tapi takut dan khawatir dengan mahalnya adat pernikahan di Makassar?

Ini salah satu solusi yang mungkin bisa Anda tempuh, jika Anda memang benar-benar serius untuk maju ke pelaminan!

Baca: Siswa Kenang Kebaikan Almarhum Sakaruddin di SMA Negeri 1 Makassar, Pensi Anda Karena Dia

Baca: Ada Warga Makale Tinggal di Bekas Kandang Kambing

Ya, di Makassar ada namanya, Komunitas Berbagi Bahagia. Komunitas ini bakal membantu Anda untuk menikah, bahkan hingga mempersiapkan acara walimah pengantin.

Dalam waktu dekat ini, Komunitas Berbagi Bahagia, bersiap menikahkan delapan pasangan secara serentak pada 8 Agustus mendatang.

Pernikahan massal ini bukanlah pernikahan massal seperti yang biasanya digelar. Seperti ijab kabul di hadapan penghulu secara ramai-ramai, namun pernikahannya akan dikemas secara eksklusif.

Baca: Demi Semangati PSM Makassar, Suporter Fanatik Terbang ke Magelang

Baca: 3 Kali Marc Klok Terkena Akumulasi Kartu, Begini Pesan Robert! Lengkap Kapan Dapat Kartu

Bahkan Komunitas Berbagi Bahagia menjadi panitia dan akan dilaksanakan secara gratis bagi delapan pasangan tersebut.

Hebatnya lagi, panitia menyiapkan acara akad dan resepsi secara berkelas, yakni di hotel berbintang empat di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Makassar.

Persiapan Dua Pekan

Founder Komunitas Berbagi Bahagia, Nurhalisah mengatakan, acara pernikahan ini baru dipersiapkan dua pekan lalu. Namun untuk proses menuju ke acara tersebut telah dimulai sejak Februari 2018.

8 pesertanya pun diseleksi secara ketat. Mereka yang akan dinikahkan adalah orang-orang yang tergolong kurang mampu dan belum pernah menikah sebelumnya.

Para calon pengantin yang berasal dari berbagai daerah seperti Maros, Sinjai, dan Gowa telah melalui rangkaian seleksi dari panitia.

Baca: Hanya Imbang 1-1 dengan PSIS, CEO PSM Mengaku Kecewa, Faktanya Kondisi Ini Sudah 4 Kali Terjadi

Baca: Setelah Bertemu Suporter, Manajemen PSM Akan Lakukan Hal Ini! Terkait Stadion Mattoanging

"Kami audisi calon pesertanya sejak dua pekan lalu. Ada 30-an lebih peserta yang mendaftar dan rata-rata dari kalangan tidak mampu,” kata Nurhalisah.

“Tapi kami batasi hanya delapan pasangan saja untuk membuat acara lebih eksklusif," jelas Nurhalisah saat berkunjung ke Tribun Timur, Selasa (31/7/2018).

"Acara ini persiapannya nggak sampai sebulan. Kami audisi sejak dua pekan lalu. Kami terima berkas, audisi, umumkan lalu tandatangan kontrak, kami cetak undangan lalu disebar," tambahnya.

Lakukan Edukasi Rutin

Nurhalisah menjelaskan, sejak Februari lalu, komunitasnya setiap bulan menggelar seminar bertema pernikahan.

Seminar yang selalu dihadiri ratusan peserta itu mengedukasi ke pasangan muda untuk menikah dengan tidak harus ribet.

Baca: Apa Motif Ipar Aniaya Eks Kepala 3 SMA Unggulan di Makassar Sakaruddin Hingga Meninggal?

Baca: Ditahan PSIS 1-1, PSM Gagal ke Puncak Klasemen, Robert Sayangkan Kesalahan dari Sektor Ini?

"Kami empat kali bikin seminar yang dihadiri ratusan peserta, dan bulan Agustus ini pembuktiannya, artinya selama seminar bukan teoritis saja, tapi kita praktekkan. Mereka harus tahu bahwa pernikahan harus disiapkan dengan baik namun tidak perlu ribet," ungkapnya.

Ia menjelaskan, yang membuat ribet dalam sebuah pernikahan adalah adat istiadat atau budaya masyarakat.

Setiap pasangan biasanya memikirkan pernikahan dengan harus menyiapkan uang panaik dan pesta yang mewah.

Syariat Islam

Lantas bagaimana acaranya nanti? Apa sesuai dengan syariat atau aturan agama? Nurhalisah menjamin pernikahan yang akan digelar Komunitas Berbagi Bahagia, sesuai aturan pemerintah dan syariat agama Islam.

"Kami edukasi masyarakat bahwa menikah tidak seribet itu. Adat istiadat tak apa selama tak bertentangan syariat Islam,” jelasnya.

Baca: Kopertis IX Wilayah Sulawesi Resmi Berubah, PTS dan PTN di Sulawesi di Bawah Naungan Lembaga Ini?

Baca: Lepas Shahar Ginanjar ke Persija, Eh PSM Kabarnya Dapat Kiper Persib? Benarkah dan Siapa Dia?

“Kami rutin melakukan edukasi dan tak sedikit memang yang kami seleksi, kemudian memilih mundur karena mungkin tidak bisa terima dengan konsep kami," kata dia.

Pada acara nikah massal ini nantinya, panitia telah menyiapkan semuanya untuk setiap pasangan, mulai dari mahar, buku nikah, hingga pesta.

Meski demikian, tak semuanya disiapkan panitia, beberapa donatur ikut berkontribusi dengan menyumbang kebutuhan acara, salah satunya emas.

"Kami tanpa sponsor besar, pendanaannya kami ajak semua pihak terlibat, karena pernikahan bukan hanya urusan keluarga, tapi semua pihak,” lanjutnya.

“Alhamdulillah banyak yang mau membantu. Sponsor malah ada yang menyumbangkan delapan keping emas ke kami," kata dia.

Tabligh Kang Abik

Selain acara penikahan massal secara ekslusif, di tempat yang sama panitia juga akan menggelar tabligh akbar bertema "Merdeka Itu, Ketika Cintamu Halal".

Baca: Dilepas PSM, Kiper Shahar Ginanjar Justru Tampil Menawan Bersama Persija Jakarta! Ini Buktinya

Baca: Pengurus Pusat PII Adakan Halalbihalal, Bahas Peran Insinyur Menuju Program Industri 4.0

Tabligh tersebut akan menghadirkan penulis novel Ayat-ayat Cinta ustad Habiburrahman El Shirazzy atau Kang Abik sebagai pembicara.

"Panitia menarget 2.000 tamu pada acara ini termasuk kerabat para mempelai. Untuk pestanya, setiap pasangan dibatasi 40 orang tamu, tapi jika ada pasngan yang ingin mengundang tamunya lebih banyak, dikenakan biaya," ucapnya.

Lanjut Nurhalisah, untuk delapan pasangan angkatan pertama ini, mereka membuat perjanjian, dan jika melanggar, maka wajib kembalikan uang panitia.

"Hal ini kami lakukan agar menghindari perceraian dari mereka. Kami bukan hanya mau menikahkan, tapi edukasi pasangan agar pernikahan mereka langgeng,” bebernya.

Baca: Sudah Cukup Bruce Djite! Saatnya PSM Punya Penyerang Baru di Putaran Kedua? Siapa Penggantinya?

Baca: Resmi, Sandro Striker Anyar Pengganti Bruce Djite Direkrut PSM, Apa Bisa Dimainkan di Pekan ke-19?

“Kami juga edukasi bagaimana pernikahan tidak perlu mahal, dekorasi dan lain-lain hanya persoalan sesaat," tandasnya.

Ayo, jadi siapa yang berminat? Jika Anda sudah punya pasangan dan tak punya banyak uang untuk membiaya acara pernikahan, Komunitas Berbagi Bahagia boleh menjadi solusi. (zal)

Berita Terkini