Pengurus Pusat PII Adakan Halalbihalal, Bahas Peran Insinyur Menuju Program Industri 4.0
PII dituntut untuk lebih berperan aktif di dalam mensukseskan program pemerintah menuju Industri 4.0
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 60 peserta dari unsur Pengurus Pusat dan Badan Kejuruan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengikuti Halalbihalal (HBH) dan Silaturahim di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018.
Dikutip dari rilis yang diterima tribun-timur.com, Kamis (26/7/2018), acara dimulai dengan makan siang bersama. Lalu dilanjutkan sesi open forum HBH dan Silaturahim yang dibuka langsung oleh Ketua Umum PII Pusat Dr Ir Hermanto Dardak IPU.
Baca: Menteri Basuki Minta PII Siapkan SDM Insinyur Muda Kompeten di Era Industri 4.0
Baca: FTI UMI dan PII Cabang Makassar Diundang UNESCO Ikuti Workshop Keinsinyuran
Hermanto mengatakan anggota dan pengurus PII dituntut untuk lebih berperan aktif di dalam mensukseskan program pemerintah menuju Industri 4.0. Untuk itu dibutuhkan penguatan internal, termasuk kesiapan kelengkapan organisasi PII menyambut disahkannnya Peraturan Pemerintah terkait Profesi Keinsinyuran.

Sesi berikutnya adalah diskusi panel yang menghadirkan beberapa panelis antara lain Ir Qoyum Tjandranegara, Ir Rauf Purnama, Dr Ir Heru Dewanto, Dr Ir Hermanto Dardak dan dipandu oleh Sekjen PII Pusat Ir Robert Purba Sianipar.
Qoyum dalam materinya memberikan perkembangan terbaru tentang rencana pembangunan kantor PII Pusat di Jl Halimun dan rencana ground breaking gedung tersebut pada bulan Agustus 2018.
Baca: Soal Bruce Djite Manajemen PSM Tenang-tenang, Butuh Striker atau Kiper Sih Sebenarnya?
Baca: 3 Kali Marc Klok Terkena Akumulasi Kartu, Begini Pesan Robert! Lengkap Kapan Dapat Kartu
“Pemerintah saat ini mestinya lebih fokus lagi pada utilisasi gas untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini untuk memberikan nilai tambah pada industri dalam negeri,” kata Qoyum yang merupakan pakar gas ini.
Hal senda disampaikan Pakar Petrochemical Indonesia Ir Rauf Purnama bahwa untuk menuju Indonesia dengan high income perkapita, tidak ada cara lain selain membangun industri nasional yang memberikan nilai tambah.

“Dan tentunya dengan meningkatkan perkapita dari industri dalam negeri akan memberikan ruang yang lebih lebar untuk Insinyur Indonesia bekerja dan berkarya,” kata Rauf Purnama.
Karakteristik Industri 4.0
Sementara itu, Dr Ir Heru Dewanto menyebutkan karakteristik Industri 4.0 antara lain robotic automation, internet of things, 3D printer and data of things.
Baca: Lepas Shahar Ginanjar ke Persija, Eh PSM Kabarnya Dapat Kiper Persib? Benarkah dan Siapa Dia?
Baca: Jelang PSIS Vs PSM Makassar, Tim Mahesa Jenar Percaya Diri di Putaran Kedua Liga 1, Ini Sebabnya!
Kecepatan internet akan terus bertambah and peralatan/equipment dirancang dengan teknologi mutakhir sehingga ponsel pun sudah terhubung dengan alat peralatan/equipment tadi.
“Semuanya serba real time dan waktu yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu menjadi lebih cepat dan lebih mudah,” jelasnya.

Heru juga menanggapi pertanyaan dari Ahli Pembangkit dan Transmisi, Pengurus PII Badan Kejuruan Elektro Ir Juanda Ibrahim yang mengharapkan PII memberikan rekomendasi kepada pemerintah di dalam meningkatkan sumber energi dari renewable atau terbarukan.
Baca: Jika Tak Capai Target Juara, Coach Robert Alberts Tetap Dievaluasi! Ini Penjelasan CEO PSM
Baca: Pencapaian PSM di Putaran Pertama Liga 1 2018, Sama dengan Performa 2017, Baca Selengkapnya!
Hal tersebut sesuai dengan komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk meningkatkan kapasitas konsumsi energi dari sumber energi terbarukan mencapai 23 persen di tahun 2025 mendatang.