TRIBUN-TIMUR.COM - Fase totalitas Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 mencapai 103 menit.
Fase totalitas tersebut dalah yang terlama hingga lebih dari seratus tahun ke depan.
Fase totalitas yaitu dari fase Gerhana Total mulai hingga Gerhana Total berakhir.
Proses Gerhana Bulan Total
Baca: Google Doodle Hari Ini Rayakan Hari Anak Nasional 2018
Baca: Diciduk KPK, Inneke Koesherawati Diduga Bantu Suami Sewa Kamar Fasilitas Lengkap di Lapas
Adapun waktu kejadiannya sebagai berikut:
Adapun fase totalitas gerhana bulan yang lebih lama dari Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 adalah Gerhana Bulan Total 9 Juni 2123, yaitu yang mencapai 106 menit.
Sayangnya gerhana ini tidak akan teramati dari Indonesia.
Baca: Cerita Hotman Paris yang Tinggalkan Syahrini Demi Bertemu Gibran Rakabuming, Lihat Video
Baca: Berfoto dengan Singa, Perempuan Ini Diseret dan Dicakar Si Raja Hutan, Begini Kronologinya
Hal tersebut seperti dilansir tribun-timur.com dalam keterangan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam keterangan resmi di situs bmkg.go.id..
Masih dalam keterangan resminya, BMKG menjelaskan Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 ini merupakan anggota ke 38 dari 71 anggota pada seri Saros 129.
Baca: Lihat Langsung Kondisi Putri Denada yang Sakit Leukimia di Singapura, Sarwendah Merasa Sesak
Baca: Dimakamkan di Madinah, Begini Kronologi Wafatnya Pilot Lion Air yang Jadi Korban Tabrak Mobil
Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Total 16 Juli 2000.
Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Total 7 Agustus 2036.
Semua gerhana bulan dalam seri Saros 129 terjadi saat Bulan bergerak ke arah selatan Ekliptika Bumi.
Baca: Pasien RSUD Lamaddukkelleng Wajo Terancam Tak Dapat Tanggungan BPJS Kesehatan
Baca: Fatin Shidqia Masuk Google Trends Dapat Dukungan Warganet Usai Disebut Bodoh oleh Iis Dahlia
Baca: Suzanna Kaharuddin Daftar PKPI atau PKB? Ini Klarifikasi KPU Sulsel
Baca: Kontra PSMS Medan, Dandim 1425 Jeneponto Harap PSM Bawa Pulang Satu Poin
Diberitakan sebelumnya, pada tahun 2018 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana.
Gerhana tersebut yakni:
1. Gerhana Bulan Total (GBT) 31 Januari 2018 yang dapat diamati dari Indonesia,
2. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 15 Februari 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia,
3. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 13 Juli 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia,
4. Gerhana Bulan Total (GBT) 28 Juli 2018 yang dapat diamati dari Indonesia, dan
5. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 11 Agustus 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
(tribun-timur.com/ Sakinah Sudin)
Baca: Cantiknya Bella Saphira dengan Balutan Hijab usai Nikahi Jenderal TNI, Ini Foto-fotonya