7 Siswa Athirah Cetak Prestasi Internasional, Termasuk di Olimpiade Matematika! Ini Tipsnya?

Penulis: Nurul Adha Islamiah
Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajemen Athirah Islamic School mengadakan kunjungan ke redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430 Makassar, Rabu (18/7/2018). Kepala Humas Khasan dan Andi Takdir, memboyong tujuh siswa berprestasi.

“Kedua dukungan orangtua dan keluarga 10 persen, sisanya adalah GIT. Git adalah ketangguhan, kemauan mencapai sasaran jangka panjang,” jelas Khasan.

"Yang membedakan siswa berprestasi dan tidak, adalah usaha, kegigihan, dan tekad. Bagaimana siswa menjadi pembelajar yang mandiri. Kalau otak, semua manusia diciptakan sama model otaknya," ungkap Khasan.

Sistem Pembelajaran

Dalam kunjungan ini, para siswa berprestasi tersebut juga berbagi tips dan sistem pembelajaran yang selama ini diterapkan di rumah.

Petinju Sulsel menyumbangkan medali partai Kejuaraan Tinju antar-PPLP dan PPLPD serta SKO se-Indonesia yang berlangsung di Sport Center, Kota Bengkulu, Rabu (18/7/2018). (handover)

"Selain belajar di sekolah, saya rutin mengerjakan soal matematika di rumah khususnya tiap malam. Membuka kembali buku pelajaran," kata Andi Pangeran.

Donny Wijaya yang juga ayah Novelya Putri Ramadhani memaparkan, bakat dan minat putrinya terhadap pelajaran matematika berawal dari keberhasilan putrinya memenangi lomba dan mendapat piala Timezone.

Baca: Hari Pertama Sekolah, Siswa asal Spanyol Ikut MPLS di Sekolah Islam Athirah

Baca: Segini Kuota dan Biaya Uang Pangkal di Sekolah Islam Athirah

"Intinya jangan batasi. Arahkan anak sesuai bakat dan minatnya. Cukup mendukung. Aturkan jadwal kapan anak belajar dan bermain gadget," kata Donny.

Dikatakan Khasan, Sekolah Islam Athira terbuka menerima siswa sekolah lain yang ingin mengikutkan anaknya persiapan olimpiade di Tim Olimpiade Sains Athirah (TOSA).

Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani menerima api obor Asian Games 2018 dari pebulutangkis senior Susi Susanti dan atlet tenis senior Yustedjo Tarik. Penerimaan api obor berlangsung pada acara Torch Relay Concert di Lapangan Brahma, kompleks Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (18/7/2018) malam. (DOK SETWAPRES)

"Kita juga terbuka bagi sekolah lain yang ingin megadopsi sistem pembelajaran di Athirah. Kita sama-sama memajukan pendidikan di Sulsel," katanya.

"Terima kasih rekan Tribun Timur telah menerima kunjungan kami di siang hari ini. Maksud kunjungan adalah memperkenalkan para siswa berprestasi kami. Tujuannya, memotivasi teman-teman di luar sana agar lebih giat berlatih dan belajar," kata Khasan. (nur)

Berita Terkini