Setelah mendarat di Palopo bisa melanjutkan perjalanan melalui darat menuju Toraja selama kurang lebih satu jam.
Bus dan mobil eksklusif
Terdapat lima pemberangkatan bus dari Makassar menuju Tana Toraja PP yang dilayani oleh beberapa perusahaan angkutan ber-AC, Litha & Co., Metro Permai, Linan Express, Bintang Prima, Bintang Timur, Manggala Trans, dan masih banyak lagi. Pemberangkatan dimulai pukul 08.00, 10.00, 13.00, 20.00, dan 21.30. Terdapat kelas biasa dan AC.
Juga terdapat agen perjalanan atau min bus pribadi yang tersedia untuk pemberangkatan dengan waktu bebas.
Pusat Ziarah Keluarga Kudus Nazaret Sapak Bayobayo Diresmikan
Objek wisata rohani atau pusat ziarah Keluarga Kudus Nazaret Sapak Bayobayo Toraja (PZKKN-SBT) telah diresmikan dan diberkati di Sapak Bayo-Bayo, di Lembang (Desa) Lampio Salu Allo, Kecamatan Sangalla Utara, Tana Toraja, Sulsel, Selasa (3/7/2018).
Pada persemian dan pemberkatan, dihadiri ratusan umat katolik Toraja di Kabupaten Tana Toraja maupun dari luar daerah seperti Kalimantan, Manado, Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Papua.
Ketua panitia Stefanus Maluangan mengatakan, terselenggaranya peresmian pusat ziarah keluarga kudus nazaret sapak bayobayo atas kerjasama seluruh umat paroki di Kecamatan Sangalla.
"Hari ini dipenuhi kebahagiaan dan suka cita menyaksikan sekaligus berdoa bersama dalam peresmian pusat ziarah, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak atas kerjasamanya," tutur Stefanus.
Uskup Agung Makassar, Mgr Dr Jhon Liku Ada dalam sambutannya mengatakan, asal mula dibangun wisata religi puzat ziarah keluarga nazaret sapak bayobayo adalah usul dari kepala lembang yang tak lain adalah keluarganya dan di diskusikan bersama umat Katolik.
"Keluarga nazaret berjasa dalam perjalanan beribadah kepada Yesus, mari kita menjadikan tempat wisata dan ziarah ini dengan membawa pesan kepada dunia," tutur Jhon Liku Ada.
Keyakinan berlandaskan pada pengalaman pribadi dengan mengambil bagian dalam ziarah rohani, yang sekurang kurangnya kita disadarkan bahwa hidup ini adalah sebuah peziarah menuju satu tujuan dan tidak terlepas dari pengalamam keluarganya menemukan imam kepada kristus.
"Saya uskup agung makassar mengucapkan terimakasih paling dalam kepada Tuhan, dan kepada semua umat yang menjadi alat untuk menghasilkan sapak bayobayo ini," kata John.
"Membangun dan mengembangkan harmoni semesta berbasis keluarga, kita ini hanyalah alat dalam tangan Tuhan yang terus berkarya dalam menyelamatkan dunia," tambahnya.
Mgr John Liku Ada, pria kelahiran Sangalla Utara ini menjadi Uskup Agung Ujung Pandang (Makassar) pada 19 Maret 1995 menyebutkan, rencana pemberkatan lokasi PZKKN-SBT digabung dengan puncak perayaan 80 tahun kehadiran gereja katolik di Toraja.