TRIBUN-TIMUR.CO - Lebaran tinggal beberapa hari lagi. Arus mudik Lebaran terus meningkat. Volume kendaraan terus bertambah.
Semoga tetap konsentrasi selama di jalan.
Jika kecapekan sebaiknya istirahat yang cukup.
Mudik salah satu tradisi di Indonesia.
Idulfitri saatnya kembali kepada fitrah.
Salah satu di antara makna kembali ke fitrah dalam konteks Keindonesiaan adalah merayakan Idulfitri di kampung halaman.
Atau lazim dikenal dengan tradisi mudik.
Tradisi mudik tiap tahun, dari tempat mencari nafkah kembali ke kampung halaman, salah satu ciri khas di Indonesia.
Baca: Masih Muda dan Baik, Prilly Latuconsina Siapkan Puluhan Juta Hadiah THR Berikut 5 Pabrik Uangnya
Baca: TERPOPULER: Bulan Puasa Bupati Nikahi Janda, Rahasia Nia Ramadhani, & Call Centre Grap Menipu
Baca: Beginilah Jika Sumarsono Kecewa Berat ke Wali Kota DP, 5 Pejabat Ini Harus Kerja Meski PNS Libur
Lalu apa doa yang dipanjatkan saat perjalanan mudik?
Pada prinsipnya kita dianjurkan untuk selalu berzikir mengucapkan kalimat thayyibah (kalimat-kalimat mulia) apapun dalam kondisi apapun.
Kalimat mulia mana saja baik-baik saja untuk dibaca.
Tetapi pada perjalanan mudik dalam konteks akhir Ramadhan, kita dianjurkan untuk memperbanyak baca Surat Al-Ikhlas.
Pembacaan surat ini merupakan amalan salah seorang sahabat yang diafirmasi oleh Rasulullah SAW atau disebut sebagai sunah taqririyyah. Berikut bacaan lengkap Surat Al-Ikhlas:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4
Qul huwallâhu ahad. Allâhus shamad. Lam yalid, wa lam yûlad. Wa lam yakullahû kufuwan ahad.