"Jadi kalau sudah naik seperti itu, dari 100 ke 500. Pasti kita tambah yang kerja ini, dulu lima atau enam tapi sekarang 20 sampai 30 pekerja," lanjut Abdul Salam.
Usaha songkok yang sudah dijalankan Salam, ternyata sebuah warisan besar dari kakeknya, H. Muh. Saleh, turun ke ayah, H. Abd. Razak lali ke dia, Salam.
Sewaktu usaha masih dipegang oleh kakek dan lalu turun ke ayahnya, Salam menyebutkan desain-desain Songkok masih diproduksi dengan gaya klasik.
Namun kini, dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi, Salam sudah bisa memnuhi permintaan pasar, walau dia masih pakai manual.
Baca: Kunjungi Arajange, Soni Sumarsono Dipasangi Songkok To Bone
"Ini saya sudah generasi ke ke tiga, tapi sekarang kan sudah didukung dengan teknologi jadi gampang untuk mencari tren-tren pasa di internet," kata Salam.
dalam satu bulan, Abdul Salam harus mengerjakan berbagai desain. Mulai dari desain Idulfitri, Piala Dunia, itu berupa bendera negara dan pasangan calon.
Pemesanan untuk pengerjaan songkok desain Idul Fitri, Piala Dunia, dan Politik kata Salam, tidak hanya dari Makassar namun juga ada dari luar Makassar.
"Alhamdulillah bukan saja Makassar ini, tapi luar daerah yang ada di Sulsel dan Papua. Bahkan pesanan kami sampai ke Tawau (Malaysia)," jelas Salam.(dal)