Usai mengubur, di atas pusaranya juga ditaburi kembang yang diambil dari lokasi makam lainnya. "Suasananya gelap saya tidak begitu memperhatikan," ungkapnya.
Baca: Waduh! Lucinta Luna dan Awkarin Saling Serang, Gegaranya Soal Datang Bulan, Netizen Heboh
Baca: Sahur Saat Azan Berkumandang karena Telat Bangun, Apakah Puasa Sah? Simak Penjelasan Lengkapnya
4. Selingkuh
Nur Kholik sendiri mengaku terlibat perselingkuhan dengan korban masih belum begitu lama.
Awalnya pria yang dipercaya keluarga korban sebagai penasehat spiritual itu diminta suami korban yang berprofesi sebagai kontraktor untuk memonitor gerak gerik korban.
"Suami korban curiga istrinya telah selingkuh sehingga meminta saya untuk mengawasi," ungkapnya.
Namun karena sering bertemu dan saling curhat, keduanya malah terlibat perselingkuhan.
Pelaku mengaku sudah beberapa kali berkencan bersama korban.
"Korban juga pernah bercerita kalau tidak puas dengan suaminya," ujarnya.
Keesokan harinya setelah menghabisi korban, Nur Kholik sempat memberitahu suaminya dengan bahasa isyarat.
"Saya sudah menghilangkan istri sampean. Istri sampean sudah minggat, saya tidak bisa mengembalikan lagi," jelasnya.
Baca: Ingin Anak Kuat dan Semangat Puasa Seharian? Coba Deh 4 Menu Sahur Ini, Praktis Dibuat
5. Berbelit-belit
Kapolres Kediri, AKBP Erick Hermawan menjelaskan, untuk mengungkap kasus ini sempat terkendala. Karena pelaku tidak terus terang dan selalu berbelit-belit.
Namun setelah petugas menemukan alat bukti, barulah pelaku mengakui perbuatannya.
"Pelaku membawa barang bukti cangkul dipinjam dari rumah saudaranya. Sedangkan garu alat perata, diambil dari areal kuburan," jelasnya.
Kasat Reskrim AKP Hanid Fatih menambahkan, pelaku sempat datang lagi ke lokasi kuburan pagi harinya.
Malahan pelaku sempat bertemu dengan kades Tegowangi.
"Pelaku mengubur korban di pemakaman umum Desa Tegowangi karena lokasinya dekat dengan rumah kerabatnya," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 5 Fakta Temuan Kaki Menyembul dari Makam Kediri, Berawal Curhat, Selingkuh hingga Debat Birahi