Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemilihan mahasiswa berprestasi (Pilmapres) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, usai digelar dibawah kendali Wakil Rektor III Abdul Rasyid dan Ketua Pilmapres Wakil Dekan III FKM Unhas Prof Sukri Palutturi.
Setelah melalui serangkaian proses dari tingkat prodi, fakultas dan universitas. Akhirnya, Muhammad Akbar Bahmi mahasiswa semester enam Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) terpilih mewakili Unhas berlaga di Pilmapres Nasional.
Akbar sendiri telah mengikuti Pilmapres Unhas dari tahun 2017 dan hanya juara 2 di tingkat fakultas.
"Berangkat dari mimpi untuk menjadi mahasiswa berprestasi sejak tahun 2015, membuat saya harus lebih bekerja keras dan mempersiakan segala sesuatuanya dengan baik untuk mewujdkan mimpi tersebut,"kata Akbar.
Bermodalkan pengalaman Pilmapres 2017, akhirnya Akbar mencoba mencari tahu mana yang manjadi kelemahan dana apa saja kelebihan yang saya dimilikinya.
"Pemilihan mahasiswa berprestasu bukan hal yang muda untuk di wujudkan tanpa usaha, doa dan kerja keras. Melihat persyaratan yang cukup banyak dan tak mudah untuk dilakukan hanya selama setahun, membuat saya mempersiapkannya sedini mungki sejak memasuki tahun awal perkuliahan. Salah satu persyaratannya yah tentu memiliki prestasi akademik yang baik dan non akademik yang dapat diperhitungkan,"tambah Akbar.
Untuk itu, prestasi akdemik sebagai tuntutan awal Tridarma Perguruan Tinggi, terus Akbar maksimalkan disetiap semester, IP dan IPK tidak boleh turun, hingga pada semester 6, IPK Akbar masih 3,92.
Sementara prestasi non akdemik yang merupakan Tridarma Perguruan PTN yang kedua terkait penelitian, Akbar mengikuti berbagai ajang kompetisi, lokal, nasional, dan internasional.
Hingga saat ini lebih dari 50 kompetisi baik berupa Karya Tulis Ilmiah, Debat, Kompetisi Bisnis yang telah diikuti.
Tidak sampai di situ saja untuk melengkapi Tridarma Perguruan Tinggi yang ketiga terkait pengabdian.
Akbar bergabung dan menginisiasi berbagai kegiatan sosial pengabdian seperti, kampung Juara, Lorong Peduli Inflasi, Ana Macca, dan Sekolah Rakyat.
"Dalam kegiatan pengabdian itu banyak hal yang saya lakukan baik berupa berbagi cerita dan mengajarkan berbagai macam disiplin ilmu," cerita Akbar.
Sementara untuk persiapan lainnya ialah kemampuan Bahasa Inggris dab untuk menunjang hal tersebut selama liburan semester meluangkan waktu untuk ke Kampung Inggris Pare sambil mengikuti berbagai macam program-program belajar Bahasa Inggris di Makassar oleh berbagai komunitas bahasa.
Dan Akbar berhasil terpilih lewt judul karya tulis yang sejalan dengan rumpun ilmunya yakni terkait ekonomi khususnya membahasa ekonomi Islam.
Sulaf (Sukuk Linked Waqf): Inovasi Sukuk Daerah Melalui Optimalisasi Fungsi Tanah Wakaf Menuju Pembangunan Dan Pemerataan Infrastruktur Dalam Refleksi Konsep Nawacita Jokowi-Jk 2019.
Data Diri:
Nama : Muhammad Akbar Bahmi
TTL : Bulukumba 14 Agustus 1996
Semester : Enam
Jurusan : Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Media Sosial : IG : akbar_bahmi