Bagi yang gemar berolahraga atau seorang binaragawan, tentu sudah familiar dengan peran protein dalam proses penggantian jaringan tubuh yang rusak dan pembentukan massa otot, dan mungkin pernah atau sedang menjalankan diet khusus yang terdiri dari makanan berprotein tinggi.
Protein juga merupakan bahan penting dalam pembuatan enzim, hormon, dan zat lain di dalam tubuh.
Melihat besarnya kegunaan dan banyaknya jumlah protein yang dibutuhkan tubuh, protein dimasukkan sebagai salah satu dari makronutrien.
Kekurangan protein bisa sangat berpengaruh bagi kondisi kesehatan tubuh.
Beberapa dampak yang mungkin alami akibat kekurangan protein, antara lain:
1. Rambut rontok
Walau sebagian besar rambut rontok disebabkan oleh proses penuaan dan faktor genetik, namun kekurangan protein juga bisa menyebabkan rambut rontok.
Kekurangan protein sendiri bisa diakibatkan oleh diet tanpa protein maupun rendah protein, atau orang yang memiliki kebiasaan makan tidak normal, sehingga menderita kekurangan asupan protein.
Selama proses kekurangan protein, laju pertumbuhan rambut melambat dan semakin banyak folikel rambut yang memasuki fase istirahat.
Rambut yang tersisa akan menjadi lebih pendek dan berkurang jumlahnya, atau menipis.
2. Gangguan fungsi otak dan kesehatan mental
Tubuh yang kekurangan protein akan memiliki jumlah asam amino yang rendah pula.
Suatu zat di otak yang bernama neurotransmitter memerlukan 8 jenis asam amino penting yang berasal dari nutrisi makanan.
Asupan ini bisa diperoleh melalui makanan bersumber protein tinggi, seperti daging, susu, dan telur.
Asam amino juga diperlukan untuk pembentukan dopamine dan serotonin yang berkaitan dengan suasana hati seseorang.
Kekurangan dopamine dan serotonin bisa membuat suasana hati menurun dan memicu perilaku kasar.
Mengingat perannya yang juga besar dalam pembentukan otot, khususnya otot jantung, maka kekurangan protein bisa memengaruhi kesehatan organ jantung.
Namun, terlalu banyak protein juga tidak baik bagi tubuh karena bisa memicu kondisi yang bernama ketosis.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah cairan yang dikeluarkan tubuh, osteoporosis, penyakit jantung, diabetes, hingga kanker.
Pastikan mengetahui jumlah asupan protein yang dibutuhkan tubuh agar seimbang.
Diskusikan dengan dokter atau ahli gizi mengenai angka kecukupan gizi yang sesuai dengan kondisi.
Jika mengalami gejala kekurangan protein, segera berkonsultasi pada dokter mengenai kondisi tubuh.(*)