"Pekerjaannya semua bermasalah! Ada bangunannya bocor-bocor, dindingnya sudah berlumut dan plafon juga bocor. Senin depan kita evaluasi dan kita akan rapat dengar pendapat terkait ini. Kita minta dua rumah sakit ini segera kontraktornya perbaiki," ungkap Kadir.
"Anggaran rumah sakit ini (RS Haji dan RS Labuang Baji) besar. RS Labuang Baji itu sekitar Rp 95 miliar, RS Haji hampir Rp 34 miliar. Tiga bulan ke depan kita juga akan ke sini lagi. Apa sudah diperbaiki atau tidak. Intinya semuanya harus dibenahi dulu," tegas Kadir.(ziz)
Masa Jaminan 6 Bulan
ANGGOTA Komisi E DPRD Sulsel Andi Tenri Sose menegaskan bahwa kerusakan pada instalasi di RS Haji, memang parah.
Baca: DPRD Sulsel Sebut Bangunan Gedung Farmasi RS Haji Tak Sesuai RAB
Andi Tenri pun meminta pihak kontraktor proyek segera memperbaikinya. Kalau tidak, pihaknya tidak akan menganggarkan lagi.
"Parah sekali. Masa jaminan kan enam bulan tetapi kalau bisa tiga bulan saja. Kita tidak akan anggarkan lagi karena ada 5 persen dana jaminannya," ujar Andi Tenri, Selasa (20/3).
Baca: Gawat, Striker PSM Bruce Djite, Alami Dua Cedera! Di Bagian Ini dan Itunya
Terpisah, Pejabat pembuat Komitmen (PPK) RSUD Haji, Nuriana di lokasi yang sama mengakui adanya perbedaan material berupa tegel yang terpasang di Rumah Sakit Haji.
"Semua yang belum baik akan diperbaiki, enam bulan kedepan masih ada masa pemeliharaan," katanya.(ziz)
Direct Points
* Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di dua rumah sakit.
* Sidak di rumah sakit milik Pemprov Sulsel dipimpin Ketua Komisi E DPRD Sulsel Kadir Halid, di RS Labuang Baji dan RS Haji
* Ada perbedaan ukuran tegel atau keramik untuk tiap lantai yang disebut tak sesuai dengan RAB proyek
* Bangunan disebut, bocor-bocor, dinding sudah berlumut dan plafon juga bocor
* Diagendakan untuk rapat dengar pendapat terkait pembangunan RS Haji
* Anggaran RS Labuang Baji itu sekitar Rp 95 miliar, RS Haji hampir Rp 34 miliar.