Diamini Pihak PPK
Hal itu turut diamini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSUD Haji, Nuriana saat mendampingi tim Komisi E melakukan Sidak.
Baca: Netizen Tuding RSUD Pangkep Kekurangan Obat, Ini Penjelasan Dirut
"Jadi ada perbedaan, tetapi itu sesuai RAB. Di RAB itu, lantai berapa ukurannya berapa, lantai dua ukuran yang berapa, dan lantai tiga juga apa," kata Nuriana.
Meski demikian, Nuriana mengaku bahwa masih ada waktu enam bulan untuk membenahi sejumlah bangunan yang dianggap kurang bagus.
"Semua yang belum baik akan diperbaiki, enam bulan ke depan masih ada masa pemeliharaan. Dari masa tanggal berakhirnya kontak," katanya.
Tunda Peresmian
Melihat kondisi tersebut, Kadir Halid meminta Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL), untuk menunda peresmian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji sebelum pekerjaannya betul-betul rampung.
Baca: Kelantan FA Bilang Terima Kasih Ferdinand, Suporter: Welcome Back, Benarkah ke PSM?
"Saya meminta untuk Rumah Sakit Haji ini, gubernur tidak meresmikannya, cukup Rumah Sakit Labuang Baji karena sudah terlanjur," kata Kadir di sela-sela sidak.
Kadir pun minta kontraktor proyek pembangunan RSUD Haji segera memperbaikinya sebelum nanti diresmikan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
"Kacau ini, parah sekali, pembenahannya ini perlu satu sampai dua bulan. (Rumah Sakit) Labuang Baji) masih lumayan tapi finisingnya saja perlu diperbaiki,” ujarnya.
Dikerjakan 5 Kontraktor
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sulsel Kadir Halid menjelaskan bahwa proyek pembangunan RS Haji dikerjakan lima kontraktor dan semuanya bermasalah.
Baca: April 2018, Stadion Barombong Bakal Diresmikan, Lihat Kondisi Terbaru Fisik Bangunannya