Baca: Ketua BEM UI Berani Beri Kartu Kuning ke Ayahnya Presiden Jokowi, Kaesang Beri Balasan Gini
Apa itu TSS?
Dikutip dari Nakita, sindrom ini adalah infeksi bakteri yang sangat berbahaya, namun bisa salah didiagnosis karena gejalanya mirip dengan penyakit lain sebab sangat jarang terjadi.
Hal itu terjadi bila bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus yang tidak berbahaya, yang hidup di kulit, menyerang aliran darah dan menghasilkan racun berbahaya.
Gejala biasanya dimulai dengan demam tinggi mendadak, dengan suhu di atas 38.9 celcius.
Baca: Obscura Tawarkan 4 Paket Foto Wedding, Ada Diskon hingga 50 Persen
Dalam beberapa jam penderita akan mengalami gejala mirip flu termasuk sakit kepala, sakit otot, sakit tenggorokan dan batuk.
Kemudian diikuti dengan mual dan muntah, diare, terasa pingsan, pusing dan bingung.
Ternyata, perempuan berisiko tinggi mengalaminya. Mengapa?
Baca: Hanya Bawa 6 Pemain Cadangan Saat Melawan Burnley, Pep Guardiola Dikritik Legenda Manchester United
Perempuan paling berisiko mengalami sindrom ini selama menstruasi dan terutama jika mereka menggunakan tampon, baru saja melahirkan, atau menggunakan alat kontrasepsi penghalang internal seperti diafragma.
Biasanya bakteri ini berkembang lantaran kebiasaan buruk perempuan yang jarang mengganti tampon atau pembalut.
Setiap tahun sindrom ini menginfeksi lebih dari 100.000 wanita. (*)
Berita ini sudah diterbitkan di TribunnewsBogor.com dengan judul Lupa Ganti Pembalut, Model Cantik Ini Kehilangan Kedua Kakinya, Ini Penyebabnya
Baca: Mau Jadi Penghafal Al quran? Silahkan Daftar di Rumah Tahfidz Latemmamala