Namun, sejumlah kalangan penikmat kopi telah ramai menyambangi gray kopi khas Rumbia itu. Mulai dari kalangan anggota DPRD Jeneponto, pejabat dinas Jeneponto hingga pelancong asal Australia telah sempat menyeruput kopi hidangan Haji Nasrum.
"Ini bagusnya karena pertama produk lokal daerah kita, kedua aromanya khas dan rasanya juga lembut, ditambah suasana tempatnya juga unik, keren dan harganya juga murah," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Ketengaan Dinas Pendidikan dak Kebudayaan Jeneponto Rahmat Sasmito usai menyeruput kopi.
Selain menjajakan kopi siap minum, Muh Nasrum juga menjajakan kopi Arabika Rumbia dalam bentuk kemasan baik bubuk ataupun biji dan harganya disesuaikan dengan berat kemasan.
Dengan modal Rp 200 juta untum mendirikan gray coffee shop, Haji Nasrum mengaku dapat meraup omset Rp 5 hingga 10 juta per bulannya.
Sekedar diketahui kopi yang disuguhkan Haji Nasrum juga merupakan juara bertahan satu pada Festival Kopi Tanah Air Tahun 2017 yang diselenggarakan di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Berminat cicipin kopi khas Jeneponto ini, silahian berkunjung ke coffe shop Haji Nasrum, jaraknya dari parat Turatea hanya berkisar 700 meter.