Muh As’ad berpulang ke rahmatullah pada Senin 12 Rabiul Akhir 1372 H/29 Desember 1952 M dalam usia 45 tahun.
Kemudian kepemimpinan Pengurus Besar Pesantren As’adiyah Sengkang dilanjutkan oleh AGH Daud Ismail, AGH. Yunus Maratan, AGH. Abdul Malik Muhammad, dan Prof Dr AGH Rafi’i Yunus Maratan.
Pada 1999, Presiden RI telah menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputra Naraya kepada AGH Muh As’ad karena jasa-jasanya dalam pengembangan pendidikan dan dakwah di Sulawesi Selatan.
Muktamar As’adiyah di Balikpapan tersebut untuk membahas kepemimpinan dan pengembangan Pesantren As’adiyah sebagai ikhtiar merawat warisan AGH Muh As’ad. (*)
Catatan: Tulisan ini telah terbit di koran Tribun Timur edisi print Jumat, 10 Nov 2017 dengan judul Warisan AGH Muh As’ad.