Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Management harian Tribun Timur bincang-bincang bareng Kadis Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo di The Level Jl Penghibur, Makasssar, Senin (6/11).
Bincang-bincang ini dinamakan Tribun Nongki, yang telah menghadirkan lima tamu spesial diantaranya Walikota Makassar Danny Pomanto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Ketua PKK Makassar Indira Jusuf Ismail, dan kali ini Kadis Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo.
Pria yang akran disapa None itu terlihat santai, tidak sekedae guyonan bareng awak media Tribun Timur, dia jiga mengungkap revolusi pendidikan yang membutuhkan perhatian khusus.
Menurut None, revolusi pendidikan itu tidak butuh uang tetapi perhatian oleh semua, pemerintah, pihak terkait dan khususnya orangtua.
Terkait dengan prestasi para pelajar menurit None itu harus diukir dengan karakter anak itu sendiri, bukan dinilai dengan nilai A,B, atau C.
Dalam kesempatan itu, adik kandung Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul YL ini menyebutkan bahwa potet pendidikan saat ini harus diubah mulai sekarang.
Seperti halnya proses ujian nasional, seharusnya kata None ujian akhir nasional harusnya diadkan disaat kelas dua untuk SMP bukan disaat kelad tiga.
Dengan begitu, saat duduk di kelas satu, para pelajar bisa mempersiapkan diri. Berbeda disaat kelas tiga, para pelajar kewalahan saat ingin melakukan perbaikan.
"Ini jasiah di akhir sekolah baru diadakan ujian, akhirnya jadi kiamat dunia," ujar None, sembari disambut tawa.
Saat ini, penerimaan siswa baru mengacu pada nilai seorang anak, padahal hal itu bisa menjadi bumerang.
"Yang utama di pendidikan harus tahu perilaku anak, bukan nilai," katanya lagi.
Dari SD ke SMP kata None karakter seorang anak sudah harus dibentuk, menghadapi seorang pelajar itu dilakukan dengan sentuh hati bukan kekerasan.
Jika dilakukan dengan kekerasan akan mebetuk watak keras bagi anak itu sendiri.
"Yah semacam kebuuhan sikolog anak, misal apakah anak-anak suka matematika.suka atau tidak. Kerena kalau tidak suka dan nilainya rendah, kita bimbing dengan mencarikan upaya agar mereka paham," katanya.