Benarkah Anies dan Sandi Ditilang Polisi Saat Ke Puncak? Ada Bukti, Ini Penjelasan Resminya

Penulis: Abdul Azis
Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno saat pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017). Mereka dilantik Presiden RI, Joko Widodo.

TRIBUN-TIMUR.COM - Belum cukup satu pekan menjabat sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur di ibu kota, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sudah berulang kali diterpa isu sedap.

Inilah Jakarta, pusat Ibu Kota Republik Indonesia.

Baca: Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Inggris, City Kokoh Belum Tersentuh Kekalahan

Baca: Hasil Lengkap Semi Final Denmark Open 2017, Berapa Wakil Indonesia di Final?

Yang terbaru, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno dituding membuat macet di Puncak Bogor saat mengikuti acara Tea Walk Pemprov DKI, Sabtu (21/10/2017).

Mereka dianggap tidak kordinasi saat tiba di Bogor, serta rangkaian kendaraanya melanggar sejumlah aturan.
Hal tersebut dibantah juru bicara Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak. Bahkan beredar informasi jika Gubernur Anies

Bukti surat permintaan pengawalan dari Pemprov DKI Jakarta (istimewa)

Ia mengatakan tidak benar adanya penilangan terhadap rangkaian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Perjalanan dari gerbang tol Ciawi sudah dikawal Polres Bogor dan Dishub Bogor. Baik menuju ke Gunung Mas, hingga turun kembali melewati Cibinong, Jawa Barat, rangkaian Gubernur masih dikawal Dishub dan Kepolisian," kata Firman dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Sabtu (21/10/2107) malam.

Ia juga membantah bila Pemprov DKI tidak kordinasi saat hendak melewati kawasan puncak menuju lokasi acara di Gunung Mas, Bogor.

Pemprov DKI telah bersurat melalui Dinas Perhubungan kepada aparat di Bogor.
Surat dengan nomor 5150/1.731-1 tertanggal 10 Oktober 2017 dibuat Dinas Perhubungan dan ditandatangani Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah.

Surat tersebut ditujukan kepada Kakorlantas Mabes Polri dengan perihal Permohonan Bantuan Perlintasan VVIP dan Pengaturan Lalu Lintas.

"Tak hanya itu, surat tembusan ke Polres Bogor juga telah dikirim dan diterima pada tanggal 12 Oktober atas nama Nurdin (surat dan bukti tanda terima terlampir," Katanya.

Menurut Firman saat tiba di Bogor, rombongan Gubernur sepenuhnya dipandu petugas pengawalan dari Polres Bogor dan Dinas Perhubungan menuju jalur alternatif.

Rute yang dilewati ditentukan Patwal, termasuk saat melewati ruas jalan raya puncak sepanjang kurang lebih 3 km menuju jalur alternatif dengan mengikuti panduan Patwal Polres Bogor.

"Rombongan kemudian turun melalui jalur alternatif (bukan melalui jalur utama yang berlaku one way) hingga ke Kota Bogor melalui jalur alternatif tapos Ciawi. Di bagian inilah terjadi miskomunikasi dari jajaran tim pengawalan,"Katanya.

Menurutnya, panitia kegiatan Soliditas dan Solidaritas Anggota Korpri Provinsi DKI Jakarta telah berkoordinasi baik dengan pengelola kawasan dan kepolisian terkait rencana kegiatan.

Kepadatan di jalur Puncak pada akhir pekan memang kerap terjadi, ditambah dengan adanya beberapa titik perbaikan jalan.

"Pihak penyelenggara rangkaian acara Korpri Provinsi DKI Jakarta memohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan di jalur menuju Puncak atau sebaliknya," katanya.

Ini Alasan Sandiaga Pakai Sepatu Olah Raga

 Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan alasan mengapa dirinya lebih memilih menggunakan running shoes atau sepatu lari ketimbang sepatu kulit saat bekerja.

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Salahuddin Uno melakukan sesi pemotretan mengenakan dinas di Kawasan Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2017). Bersama dengan Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Rasyid Baswedan, dia akan dilantik, Senin (16/10/2017). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Menurut Sandi, bukan pada sepatunya, namun yang lebih penting adalah bagaimana kecepatan dalam membawa perubahan Ibu Kota Jakarta.

“Yang penting adalah memudahkan untuk membawa perubahan,” ujar Sandiaga atau sapaannya Sandi dalam acara Conference on Indonesian Foreigh Policy yang digelar di The Kasablanka, Jakarta, Sabtu (21/10/2017).

Sandi menceritakan dirinya tidak begitu saja langsung memakai sepatu lari.

Ia mengaku sempat mencari dan menemukan ada aturan yang mengatur mengenai penampilan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

“Saya baru tahu kalau ada Pergub, hebat banget ya. Makanya saya tanya ke Mas Anies, harus pakai sepatu kulit,” ucap Sandi.

Karena Sandi menilai menggunakan sepatu kulit tidak nyaman untuk bekerja dengan mobilitas tinggi, maka ia mengaku meminta izin kepada Anies untuk tetap mengenakan sepatu lari.

“Sepatu kulit ada, tapi saya lihat fungsi. Sepatu kulit tak nyaman mobilitas tinggi. Saya minta diskresi pakai running shoes. Akhirnya diberi diskresi,” tutur Sandi.

Berita ini sudah terbit di www.tribunnews.com dengan judul: Jubir Bantah Rombongan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno Ditilang Saat Hadiri Acara di Puncak Bogor

Berita Terkini