Salah satu dampaknya pada kesehatan yaitu menyebabkan rambut botak karena rontok.
Bagaimana stres bisa menyebabkan kebotakan? Ada tiga jenis kebotakan yang bisa disebabkan oleh stres berlebihan.
Yang pertama adalah Alopecia areata (kebotakan) merupakan suatu proses peradangan atau penyakit autoimun yang timbul dengan rontoknya rambut.
Banyak faktor yang memengaruhi kebotakan diantaranya adalah penyakit autoimun, genetik, emosional, dan lingkungan.
Rontoknya rambut yang terjadi biasanya berpola melingkar dan bersifat progresif, dapat pula menyebabkan kebotakan pada seluruh area kepala (alopecia totalis).
Salah satu penyebab kedua kerontokan akibat stres adalah melalui telogen effluvium.
Normalnya, Anda akan kehilangan sekitar seratus helai rambut dalam sehari.
Akan tetapi stres dapat menyebabkan kerontokan rambut lebih banyak dari yang seharusnya.
Nah, rambut rontok yang tidak wajar disebut juga dengan istilah telogen effluvium.
Rambut Anda normalnya tumbuh dalam suatu siklus.
Pada fase aktif, rambut tumbuh dalam beberapa tahun.
Setelah fase aktif, rambut Anda masuk ke dalam fase istirahat.
Fase istirahat ini berlangsung kurang lebih tiga bulan setelah rambut Anda rontok.
Rata-rata, kerontokan normal sekitar 100 helai rambut per hari.
Rambut kemudian akan digantikan dalam enam bulan oleh rambut baru.