TRIBUNLUTIM.COM, TOMONI - Sudah sebulan tahun ajaran 2016/2017 berjalan.
Namun, siswa SMAN 1 Tomoni, Luwu Timur, masih belum bisa beradaptasi dengan sistem full day school alias sekolah hingga sore, Senin-Jumat.
Sejumlah siswa mengatakan, kendala utama sistem lima hari sekolah adalah rasa kantuk yang dirasakan siswa saat pembelajaran sedang berlangsung.
Salah satu siswa yang mengeluhkan sistem ini adalah Ketua OSIS SMAN 1 Tomoni, Rika Pandin saat ditemui TribunLutim.com, Jumat (4/8/2017).
"Tidak konsen dengan tambahan waktu belajar, timbul ngantuk apalagi di jam terakhir rasa ngantuk mulai terasa," katanya.
Meskipun demikian, siswa berusaha membiasakan diri dengan sistem baru itu dan berusaha enjoy.
"Kendalanya cuman ngantuk tapi lama kelamaan sudah biasa, kita masih berbaur dengan sistem ini,"jelasnya.
Sisi postifnya, kata Rika, adalah mata pelajaran bertambah termasuk kegiatan eskul dan kegiatan-kegiatan olahraga.
"Awalnya kita mengeluh, sampai pulang sore, tapi lama kelamaan biasa'mi," imbuhnya.
Sebelummnya, SMAN 1 Tomoni, Luwu Timur sudah menerapkan sistem lima hari sekolah.
Lima hari sekolah diterapkan sejak tanggal 24 Juli 2017 di sekolah beralamat Jl Trans Sulawesi, Kelurahan Mandiri, Kecamatan Tomoni.