Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kaburnya tiga narapidana kasus pembunuhan dari Lapas Klas I Makassar, Minggu (7/5/2017), memunculkan dugaan jika sistem keamanan di Lapas Makassar yang tidak sesuai standar.
Kepala Lapas Klas I Makassar Marasidin Siregar mengatakan ada beberapa hal penyebab para narapidana tersebut bisa kabur yakni kurangnya petugas lapas, dan konstruksi bangunan lapas yang kurang aman.
Saat kejadian tersebut, diketahui hanya delapan orang petugas lapas yang berjaga, sehingga tidak semua pos penjagaan terisi, yang menjadi celah bagi para napi untuk kabur.
Baca: Begini Cara si Kolor Ijo Cs Kabur dari Lapas Makassar
Baca: Kolor Ijo Luwu Timur, Dua Kali Vonis Mati, Masuk dan Kabur dari Lapas di Hari Minggu
Ia mengatakan, sistem pengamanan lapas seharusnya terdiri dari empat lapis pagar dan tembok dari blok kamar narapidana.
"Kalau seyogyanga setelah tembok blok itu ada pagar kawat, lalu ada tembok, lalu dilapisi pagar kawat lagi, seperti itu seharusnya, tapi di sini masih belum," ungkap Marasidin.
Ia pun mengatakan, kasus kaburnya warga binaan ini menjadi perhatian khusus untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap warga binaan.
"Intinya penjagaan harus diperketat, kami harus meningkatkan kewaspadaan agar ini tidak sampai terulang," tandasnya.
Tak hanya itu, Lapas Kelas I Makassar juga sudah over kapasitas.
Saat ini lapas dihuni lebih dari seribu warga binaan, sementara kapasitas lapas hanya untuk 740 orang.
Jumlah yang membludak itu tidak sebanding dengan jumlah personel Lapas yang hanya 128 orang. (*)