Alasan Keluarga Makamkan Atik di Pinrang, Bukan di Jepara

Penulis: Hery Syahrullah
Editor: Ilham Mangenre
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Atik Sofwana (35) telah dikebumikan di TPU Lasinrang, Kecamatan Paleteang, Pinrang, Jumat (21/4/2017).
TRIBUNPINRANG.COM, PALETEANG- Jenazah Atik Sofwana (35) telah dikebumikan di TPU Lasinrang, Kecamatan Paleteang, Pinrang, Jumat (21/4/2017).
Ibu rumah tangga yang ditemukan kondisi leher tergorok, Jumat (14/4/2017), itu meninggal dunia di RSUD Lasinrang, Kamis (20/4/2017) pukul 23:00 Wita.

Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman Atik.
"Kami akan berusaha mengikhlaskan," kata Ibunda Atik, Khosiyah.
Ketika Atik dirawat intensif di RSUD Lasinrang, Sawitto, Pinrang. (Hery Syahrullah/tribunpinrang.com)

Almarhumah Atik berasal dari Jepara, Jawa Tengah.
Khosiyah mengatakan, jenazah tak dimakamkan di Jepara karena keberadaan kerabat dekatnya di Pinrang.

"Keluarga dekat ada di sini, apalagi mata pencarian keluarga juga di sini," kata Khosiyah dengan suara pelan.
Atik menghembuskan napas terakhir setelah seminggu dirawat intensif di rumah sakit tersebut.
Dia dilarikan di RSUD Lasinrang setelah ditemukan tergeletak, kondisi leher tergorok di rumah kontrakannya, Jl Kesehatan, Kecamatan Watang Sawitto, Pinrang, Jumat.

Saat yang sama, Arifin ditemukan tewas mengenaskan, kondisi kepala pecah di depan rumah kontrakan tersebut.

"Benar, Atik telah wafat," kata Kapolres Pinrang AKBP Leo Joko Triwibowo kepada Tribunpinrang.com.

Pasangan suami istri, Arifin (40) dan Atik Sofana (35), ditemukan tergeletak bersimbah darah di rumah kontrakannya, Jl Kesehatan, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Jumat (14/4/2017) pagi. (TRIBUNPINRANG.COM/HERY SYAHRULLAH)

Leo menyebut Atik meninggal aikbat tiga titik luka gorokan di leher yang mengenai jalur pernapasan.

"Pihak RSUD Pinrang telah berupaya, namun Tuhan berkehendak lain," ujar Leo.

Mayat Atik telah dibawa ke rumah duka.
Rumah pasangan suami istri Arifin (40) dan Atik Sofwana (35), warga Jl Kesehatan, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang yang ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya pada Jumat (14/4/17). (TRIBUNPINRANG.COM/HERY SYAHRULLAH)
"Insya Alah akan dikebumikan ba'da salat Jumat," kata Leo. 
Akur
Sebelum peristiwa ini, warung mereka kerap ramai dikunjungi pelanggan.

Hal itu disampaikan Mama Tuti, tetangga, Sabtu (15/4/2017).

"Selama berjualan di sini, warungnya selalu terlihat ramai," tuturnya kepada TribunPinrang.com.

Baca: Tetangga Dengar Tangisan di Rumah Pasutri yang Ditemukan Tewas Mengenaskan di Pinrang

Tuti menyebutkan, Pasangan Suami-Isteri (Pasutri) itu juga terlihat kompak saat mencari nafkah.

"Setiap pagi hingga sore, keduanya kerap bersama-sama berjualan di tempat ini. Bakan, sesekali mereka berdua saling bercanda," ujarnya.

Dia menambahkan, pasangan asal Jepara, Jawa Tengah itu tak terlilit utang dengan pedagang mana pun yang ada di sekitar pasar itu.

Baca: Putrinya Sekarat Digorok Suami di Pinrang, Ibunda Atik: Orangnya Tertutup

"Atik memang biasanya menghutang dengan sesama pedagang lainnya, tapi kayaknya saat ini utangnya tidak ada," ucap Tuti.

Kronologis

Warga di Kabupaten Pinrang, Jumat (14/4/2017) pagi, geger ketika sedang menikmati long weekend.

Baca: Sudah Bunuh 1 Keluarga Riyanto, Tersangka Andi Lala Ternyata Salah Kira

Peristiwa tragis menimpa pasangan Arifin dengan Atik.Warga Jalan Kesehatan, Kecamatan Watangsawitto, Pinrang tersebut, ditemukan bersimbah darah di depan rumah kontrakannya yang bertingkat.

Arifin, sang suami tergelat tak bernyawa, kepalanya pecah.

Baca: Sulit Dipercaya, Hanya Segini Bayaran Sang Pembunuh Satu Keluarga di Medan

Sedangkan Atik, sang istri mengalami luka gorok pada bagian lehernya.

Guna memberi pertolongan, warga sekitar pun melarikan Atik dan Arifin ke Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang, Pinrang.

Kondisi Atik kini sedang kritis dan masih mendapatkan penanganan medis, sedangkan jenazah Arifin disimpan di kamar mayat.

Baca: Temukan Pesan Terakhir Ustadz Uje di iPad, Umi Pipik Menangis Tiap Kali Membacanya

Polisi dari Polres Pinrang langsung mendatang Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna melakukan olah TKP.

Polisi memasang garis polisi di TKP. (TRIBUNPINRANG.COM/HERY SYAHRULLAH)

Berdasarkan hasil olah TKP, diduga terdapat rencana pembunuhan terhadap istri oleh suaminya, sedangkan sang suami berusaha bunuh diri.

"Dugaan sementara, Arifin menggorok leher isterinya sendiri, kemudian naik ke lantai tiga dan bunuh diri dengan cara melompat ke jalan," kata Kepala Polres Pintrang, AKBP Leo Joko Triwibowo, Jumat siang.

Baca: Nestapa Ummi Pipik Ditinggal Uje; Rumor Nikah dan Hamil, Anak Mimpi Ba***, Terpergok Chating Mesra

Ia mengatakan, dugaan itu dikuatkan atas beberapa gambaran kondisi di TKP.

"Saat korban ditemukan tewas tergeletak di depan rumahnya, pintu dalam keadaan terkunci dari dalam, tak ada barang yang hilang, serta ditemukan bercak darah di tangga yang terhubung ke lantai tiga," ujar Leo.

"Berdasarkan kondisi tersebut, muncullah dugaan seperti yang telah kami sebutkan," ujarnya menambahkan.

Baca: Ngeri! Lihat Bagaimana Cara Sopir Taksi Peras Penumpangnya, Turun di Jalan, Lalu Kejar Pakai Besi

Ada beberapa barang bukti yang dikumpulkan polisi untuk mengungkap penyebab kasus tersebut.

"D iantaranya dua buah pisau, satu buah baju laki-laki dengan bercak darah, satu buah seprei, dan tangga penghubung ke lantai tiga," pungkasnya.

Leo berharap, Atik dapat segera pulih dari kondisi kritis.

"Kita doakan beliau segera pulih, apalagi beliau adalah juru kunci untuk memecahkan kasus ini," ujarnya.

Jarang Interaksi dengan Warga

Di mata tetangga, mereka dikenal pendiam dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.

Hal itu diungkapkan tetangga korban, Hajjah Ani saat dikonfirmasi TribunPinrang.com, Jumat lalu.

"Jarang yang kenal mereka, karena tidak pernah cerita-cerita dengan tetangga," tuturnya.

Ani menyebutkan, pasangan suami isteri itu bekerja sebagai penjual nasi kuning dan gado-gado di pasar.

"Setiap hari mereka keluar pagi untuk berangkat berjualan, dan baru pulang ke rumahnya kala sore hari," ujarnya.

Baca: Kasus di Jalan Kesehatan Pinrang, Diduga Suami Gorok Istri Lalu Bunuh Diri

"Mungkin itu sebabnya sehingga mereka jarang berbincang-bincang dengan warga sekitar," kata Ani menambahkan.

Ani mengatakan, korban memiliki dua orang putera, Haedar (7) dan Faris (15)

"Meski kami tetangga, namun hanya tahu sedikit tentang mereka," katanya pungkas. 

Gara-gara Suami Kawin Lagi, Istri Bakar Rumah, Tetangga Panik Berlarian

Ini peristiwa lain, namun masih ada kaitannya dengan rumah tangga.

Kesal dan depresi karena suaminya kawin lagi, seorang istri membakar rumah yang mereka tinggali di Jalan Bakti, Gang Nangka, RT 07/05, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat, Minggu (16/4/2017) sekitar pukul 18.00.

Api yang membakar sofa dan tempat tidur di dalam rumah itu dengan cepat menjalar ke seluruh bagian rumah seluas sekitar 5X9 meter milik Abdullah tersebut.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Api sempat membesar dan membuat sejumlah warga panik.

Baca: Gerebek Hotel, Polisi Dapat Handuk Basah dan Tisu Berserakan di Kasur

Para tetangga sempat menyelamatkan harta benda mereka karena takut api menjalar hingga ke rumah mereka.

Beruntung, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok dengan cepat datang ke lokasi kejadian untuk memadamkan api dan mencegah api meluas ke bangunan di sekitarnya.

Baca: Beginilah Petualangan Seks Bule di Bali, Gauli 59 Wanita Indonesia, Adegan Seks Direkam

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota DepokYayan Aryanto menyampaikan, setelah menerima laporan warga, pihaknya langsung menurunkan petugas dan mobil pemadam ke lokasi kejadian.

"Akses jalan yang sempit menjadi kendala kami saat berada di lokasi kejadian," kata Yayan kepada Warta Kota (Tribunnews.com Network), Minggu (16/4/2017) malam.

Sebab, kata dia, mobil pemadam cukup sulit masuk dan menjangkau rumah Abdullah yang terbakar dan berada di dalam gang di permukiman padat penduduk itu.

Untungnya, kata Yayan, pihaknya berhasil mencegah api meluas dan tak menyambar rumah lainnya.

Dalam waktu setengah jam dinas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan untuk mencegah api muncul kembali selama setengah jam berikutnya.

"Petugas kembali ke markas sekitar satu jam kemudian setelah berhasil memadamkan api," ujar dia.

Menurut Yayan, dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, diketahui bahwa api berasal dari dalam rumah karena sengaja dibakar oleh istri Abdullah.

"Istri pemilik rumah, yakni Abdullah, kesal dan depresi karena suaminya kawin lagi, sehingga sang istri membakar rumahnya sendiri dengan korek api," kata dia.

Berdasarkan keterangan sejumlah warga sekitar lokasi, sebelum kebakaran terjadi, sempat terjadi cekcok antara Abdullah dan istrinya.

"Setelah itu Abdullah kelihatan pergi meninggalkan rumah. Tak lama, kebakaran terjadi," kata Niar, warga sekitar, Minggu malam.

Diduga, kerugian akibat kebakaran ini mencapai Rp 16 juta.

Selanjutnya, menurut dia, pihak keluarga masih mengamankan dan menenangkan istri Abdullah yang kesal dan depresi karena suami kawin lagi. (*)

Berita Terkini