JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang dokter mata mengatakan kalau apa yang dilakukan Novel Baswedan sudah tepat, kalau saja hal tersebut tak dilakukan hal buruk ini yang terjadi.
Hal itu disampaikan dokter Rumah Sakit Jakarta Eye Centre (JEC) Menteng, Jakarta Pusat, Johan A Hutahuruk, Rabu (12/4/2017) seperti dikutip dari Tribunnews.com.
"Itu bisa timbulkan trauma terhadap cairan kimiawi. Namun reaksi Pak Novel bagus karena langsung disiram air, memang pertolongan pertama paling pas seperti itu," jelasnya.
Serangan air keras bisa menimbulkan trauma kimia pada mata.
Trauma kimia pada mata merupakan keadaan kedaruratan yang dapat menyebabkan cedera pada mata baik ringan, berat hingga kebutaan.
Trauma kimia pada mata adalah trauma akibat paparan bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa pada mata.
Bahan kimia tersebut dapat merusak bola mata.
Johan menjelaskan bahwa kondisi mata Novel Baswedan mengalami perkembangan signifikan sebelum dibawa ke Singapura untuk pengobatan lebih lanjut.
Basuh air terus menerus
Diberitakan sebelumnya, apa yang dilakukan Novel Baswedan sesaat setelah disiram air keras sudah tepat.
Memang seperti itu penanganan pertama pada korban siraman air keras, Selasa (11/4/2017).
Novel yang jadi korban siraman air keras kemungkinan sudah mengetahui cara penanganan pertama untuk meminimalisir efek siraman air keras pada kulitnya.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Novel yang saat itu berteriak langsung mengucurkan air.
Air tersebut kemungkinan untuk membasuh mukanya, menghilangkan efek air keras.
"Ternyata Pak Novel lagi ngucurin air di masjid. Dia kucurin terus sambil bilang, 'Tolong saya bawa ke rumah sakit,'" kata Wisnu Broto Ketua RT 003 RW 010 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.