Warga Tewas Ditelan Ular

Eitss, Kali Ini Ular Piton di Kebun Sawit Almarhum Akbar Intai Ayam, Petani Protes Pemerintah

Penulis: Nurhadi
Editor: Ilham Mangenre
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Kami berharap, ada upaya dari pemerintah atas kejadian ini," katanya kepada Tribunsulbar.com di kediaman duka, Salubiro, kemarin.

"Kalau memang tidak ada bantuan secara materi, setidaknya Pemerintah Daerah ada upaya mengimbau warga membersihkan kebunnya,"Ramli menambahkan.

Menurutnya, membiarkan kebun sawi semrawut sama saja memelihara ular buas.

"Apalagi kita tahu, memang dari dulu di sini banyak ular piton," ujarnya.

Pemerintah Cuek

Ramli juga sudah tahu, jika pemberintaan tribun-timur.com tentang anaknya, juga menjadi perhatian media asing.

Tetapi, dia menyayangkan pemerintah setempat, Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah, seolah tak tahu.

"Pemerintah di sini kayak jalan sendiri-sendiri, buktinya ini kejadian sudah diberitakan di mana-mana, tapi belum satu pun yang datang melihat lokasi kejadian ini," katanya.

Senada Ramli, tetangganya bernama Abidin, juga menilai pemerintah cuek.

"Jangankan datang di sini, ungkapan belasungkawa pun tidak ada," kata petani sawit tersebut.

Petani Takut, Masih Hidup 5

Ular piton raksasa yang menelan Akbar diakui jenis piton ganas.

"Ganas memang ini ular,” kata Abidin kepada Tribunsulbar.com di lokasi kejadian, kebun sawit Akbar, Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (30/3/2017).

Baca juga: Ayah Akbar: Langsung Lembek Badanku Dengar Anakku Ditelan Ular Piton

Abidin salah satu di antara puluhan warga yang terlibat melumpuhkan ular pemangsa Akbar, Senin (27/3/2017) malam.

Halaman
1234

Berita Terkini