TRIBUNLUWU.COM, BAJO - Rafika Hasanuddin ditemukan meninggal dengan sejumlah luka di tubuhnya, di Perumahan Yusuf Beauty, Jl Manggarupi, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Senin (16/11/17) sore.
Mayatnya pertama kali ditemukan satpam perumahan tersebut yang curiga melihat pintu rumah yang ditinggali gadis asal Desa Balla, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, Sulsel, itu terbuka sejak Minggu (15/1/17).
Hasil identifikasi polisi, Rafika diperkirakan dibunuh pada Sabtu (14/1/17) sore atau malam.
Berarti, mayat alumni Universitas Indonesia Timur (UIT) itu ditemukan dua hari setelah dibunuh.
Bila perkiraan polisi Rafika dibunuh pada Sabtu sore, maka bisa jadi, Putri adalah orang terakhir yang melihat dan berinteraksi dengan Rafika sebelum dibunuh.
Putri adalah sahabat Rafika dan sama-sama berasal dari Bajo.
"Terakhir saya ketemu sama Rafika pada Sabtu (14/1/17) sore. Setelah salat Azshar dia datang di kosku," kata Pute, sapaan Putri kepada tribunluwu.com, Rabu (18/1/2017).
Pute yang ditemui tribunluwu.com di rumah duka, Jl Gunung Latimojong, Desa Balla, Kecamatan Bajo, Luwu, tak menyangka itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Rafika.
"Dia dari supermaket singgah di kosku. Sempat saya tanya, habis'ko belanja bulanan, dia bilang iya. Tidak ada tanda-tanda apapun, sama sekali tidak ada," jelasnya.
Pute menambahkan, Rafika singgah di kosnya untuk mengambil map.
"Cuman singgah ambil mapnya yang sebelumnya dia titip sama saya. Padahal, pagi hari sebelum ke kosku, sekitar jam 11, dia menelepon kalau kapan-kapan'pi (lain waktu) baru dia datang ambil itu map, tapi kenapa nah datang hari itu juga," beber Pute.
Pute mengaku sempat heran karena baru kali itu Rafika singgah di kosnya hanya sebentar.
"Setelah dia pulang, baru'ka sadar kenapa Ika tumben cepat sekali pulang. Iitu pertama kali Rafika singgah di tempatku tapi sebentar sekali," tutupnya.
Menurut Pute, baju yang digunakan Rafika ke kosnya sama dengan baju yang dia gunakan saat ditemukan sudah menjadi mayat.