Apoteker Cita-cita Rafika, ke Makassar Tunggu Hasil Tes, Pacar Tentara Datang

Penulis: Desy Arsyad
Editor: Ilham Mangenre
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

 

TRIBUNLUWU.COM, BELOPA- Cita-cita Rafika Hasanuddin (22) menjadi apoteker teradang maut nan memilukan.

Sarjana lulusan Farmasi Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, itu ditemukan tak bernyawa, Senin (16/1/2016).

Satu rumah di Perumahan Yusuf Bauti, Jl Manggarupi, Kecamatan Somba Opu, Gowa, kini dipasangi police line dan dijaga ketat polisi.

Di situlah mayat gadis asal Desa Balla, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, itu ditemukan.

Tim DVI Polda Sulsel bersama Resmob Polres Gowa dan Inafis, kembali melakukan olah TKP di lokasi kasus dugaan pembunuhan Rafika Hasanuddin (21) di Perumahan Yusuf Bauti Manggarupi, Selasa (17/1/2017). DOK. WA ODE NURMIN/TRIBUN TIMUR

Kondisi jasadnya bau tak sedap, menggenaskan, diduga korban pembunuhan.

Rafika sarjana baru, wisudanya tanggal 17 Desember 2016 dan tanggal 17 pula mayatnya dibawa ke kampung duka.

"Baru satu bulan kasian sudah wisuda, sarjana Farmasi,” kata tante almarhumah, Yusmiati, kepada tribunluwu.com, Selasa (17/1/2017).

Yusmiati tengah menanti kedatangan mayit Rafika yang baru saja diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Jl Mappoddang, Makassar.

Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar target lanjut pendidikan Rafika.

“Rencananya mau lanjut lagi ambil profesi," ujar Yusmiati.

Rafika baru sepekan lalu berangkat Makassar.

Tujuannya, menurut Yusmiati, untuk menanti pengumuman hasil tes profesi apoteker di UMI.

“Sebelumnya almarhumah menyambut tahun baru bersama keluarga dan sempat juga mengikuti kegiatan zikir di Belopa,

mau ambil apoteker-nya di UMI, sudah mi tes, makanya Makassar minggu lalu waktu hari Selasa malam, mau tunggu pengumuman tesnya," tutur Yusmiati.

Janjian Tentara

Selain menunggu hasil tes UMI, kabar bertemu pacar menyertai penantian Rafika di Makassar.

Tante almarhumah, Nur Aini (39), yang hadir di RS Bhayangkara Makassar, yang mengungkapkan.

Nur menceritakan, Rafika sendirian dari Bajo ke Makassar, Rabu (11/1/2017).

"Tapi dia menelpon, dia bilang pacarnya yang tentara bertugas di Ambon sudah di kota Makassar dan mau menemuinya," kata Nur Aini kepada tribungowa.com, depan ruang Otopsi RS Bhayangkara, Selasa siang.

Tante Rafika, Nur Aini (39), di RS Bhayangkara, Makassar, Selasa (17/1/2017). TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI

Apakah keluarga tahu siapa pacar Rafika?

"Kami juga belum pernah bertemu atau tatap muka langsung dengan pacarnya yang tugas di Ambon itu, hanya pernah bertatap melalui video call," kata Nur.

Nur menyebut si pacar tidak ada rencana melamar Rafika atau datang ke rumah di Bajo.

Sepengetahuan Nur, Rafika dan pacarnya bermula saling kenal melalui media sosial.

"Jadi itu mereka berkenalan melalui media sosial (video call) dengan ibunya, bapaknya Rafika juga sudah meninggal dan kami juga tidak tahu itu pertemuan pertama atau kedua," cerita Nur.

Leher Terogorok

Hasil pemeriksaan sementara malam tadi, polisi menemukan sejumlah luka di tubuh almarhumah Rafika.

Leher tergorok 15 sentimeter, ada luka bekas pukulan benda tumpul di bagian dahinya.

Hingga malam tadi, Polres Gowa belum menemukan titik terang siapa pelaku pembunuhan gadis berjilbab tersebut.

Jasad Rafika pertama kali ditemukan oleh sekuriti perumahan, Saleh.

Bermula dari kecurigaan Saleh, pintu rumah yang dihuni Rafika terbuka setengah sejak dua hari terakhir.

Saat rumah tersebut diperiksa, Saleh melihat jasad Rafika tergeletak di lantai di depan kamar mandi.

Satpam Perumahan Yusuf Bauti, Saleh, saat dimintai keterangan di Markas Polres Gowa, Selasa (17/1/2017). TRIBUN TIMUR/WA ODE NURMIN

Tubuh Rafika sudah mengeluarkan bau tidak sedap.

Diperkirakan Rafika meninggal dunia sejak dua atau tiga hari lalu.

Wakil Kapolda Sulsel Brigjen Pol Gatot Edi Pramono mengecek proses otopsi mayat Rafika di ruang Otopsi RS Bhayangkara, Selasa siang.

Gatot mengatakan tim Dokter Polisi (Dokpol) Polda Sulsel terus mencari untuk mengetahui penyebab kematian.

Titik Terang

Dugaan kasus pembunuhan Rafika Hasanuddin menuai titik terang.

Hal itu mulai terungkap setelah tim dari DVI Polda Sulsel melakukan olah TKP di rumah korban, di Perumahan Yusuf Bauty blok A nomor 5 Jl Manggarupi, kelurahan Paccinongan, Gowa, Selasa jelang sore.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan, dalam olah TKP tersebut tim menyulusuri sekitaran rumah korban pembunuhan itu.

"Setelah melakukan penyusuran, tim pun menemukan sebuah  ponsel merek Himax tipe Y13 warna gold di saluran air tidak jauh dari rumah korban," katanya.

Usai menemukan ponsel tersebuy, lanjut Dicky, petugas pun melakukan pengecekan nomor Imei Ponsel dan nomor korban. Ternyata betul ponsel tersebut milik Rafika.

Tim Polda Sulsel memeriksa nomor Imei Ponsel milik Rafika. Dok.Wa Ode Nurmin/tribun timur

Petugas pun melakukan pengecekan nomor Imei Ponsel milik Rafika.

"Selanjutnya barang bukti milik korban berupa hanphone itu dibawa kemudian akan dilakukan penyelidikan lanjut atas kasus itu," kata Kombes Dicky. (*)

Berita Terkini