Laporan Wartawan Tribun Timur Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berdasarkan pemeriksaan awal pihak Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara dugaan awal bahwa Rahmat bin Arifin alias Acong (27) diduga bunuh diri.
Namun hal beberapa hal dirasa janggal sebab diketahui kedua kaki Rahmat juga terikat sarung.
"Sementara ini dugaan awal yakni bunuh diri dengan cara gantung diri, namun ditemukan juga sarung terikat di kakinya makanya kita akan telusuri lebih lanjut," ungkap Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Kompol Eko Yunianto.
Sebelumnya Narapidana yang ditemukan tewas gantung diri di Lapas Kelas I Makassar, Rabu (27/1/2016) diduga bunuh diri dikarenakan mengalami stres.
Menurut keterangan dari Kepala Lapas Kelas I Makassar, Tholib bahwa tahanan atas nama Rahmat (27) sempat curhat ke teman selnya.
Terkait dengan kondisi keluargannya. Informasi awal diketahui bahwa istri Rahmat telah menikah lagi.
"Kemungkinan korban gantung diri dikarenakan stress hal tersebut diketahui berdasarkan informasi dari salah satu narapidana katanya istri dari korban sudah menikah lagi hal tersebut kemungkinan menjadi pemicunya," ungkap Tholib.
Ramhat bin Arifin (27) ditemukan tewas gantung diri di selnya, Rabu (27/1/2016) sekitar pukul 07.00 wita.
Ia ditempatkan di blok f kamar 13 Lapas Kelas I Makassar.
Rahmat merupakan warga Dusun katonantana Desa Arusu Malangke Barat Luwu Utara ditemukan pertama kali telah gantung diri oleh salah satu petugas.
"Sekitar jam tujuh pagi tadi kita temukan sudah dalam keadaan gantung diri," ungkap Adi Sucipto, salah satu petugas Lapas.
Hingga berita ini diturunkan jenasah Rahmat telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.