Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Presidium Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) periode 2006-2008, Taqwa Bahar, angkat bicara terkait kasus kerusuhan yang terjadi pada Kongres Ke-29 HMI di Pekanbaru, Provinsi Riau.
Taqwa mengaku ikut prihatin dengan pemberitaan yang terus menerus memojokkan kader HMI dari Sulselbar. Ia juga menilai panitia pelaksana Kongres HMI belum siap diadakan.
"Saya turut prihatin dengan keadaan di sana. Dengan kejadian tersebut, saya menilai panitia nasional dan panitia lokal tidak siap dalam penyelenggaraan kongres ke-29 HMI sana," tulis Taqwa melalui rilisnya yang diterima tribun-timur.com, Senin (23/11/2015).
Perihal pemberitaan 'roml' alias rombongan liar yang terlibat kerusuhan di Riau, menurut alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini, kehadiran mereka karena ingin meramaikan dan menyukseskan hajatan 2 tahunan tersebut.
"Mereka perlu diperhatikan, jangan menganggap mereka sebagai rombongan liar sehingga tidak dilayani dengan baik, itu salah menurut saya," tutur Taqwa.
Taqwa berharap agar kongres HMI tidak dipolitisir dan bersama-sama berusaha untuk menyukseskan kongres tersebut.
"Saya berharap kegiatan kongres HMI di Riau jangan dipolitisir dan dibesar-besarkan apalagi sampai menyudutkan HMI. Saya berharap agar pelaksanaan kongres dapat berjalan lancar hingga Ketua Umum PB HMI yang baru terpilih," tambahnya. (*)