Kisah Ahok Dibesarkan Keluarga Bugis

Dari Jenderal Jusuf Ahok Amalkan Lempu, Warani, dan Getteng

Penulis: Thamzil Thahir
Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki I Tjahja Purnama (berdiri kiri) dan Kakak angkatnya, Nana Riwayatie dan Ibu Ahok (duduk), di sebuah acara kelurga di Jakarta 2011

Petta Ucu adalah sapaan akrab keponakan dan keluarga dekat untuk Jenderal M Jusuf.

Andi Alla bahkan, menjelaskan 3 filosofi hidup dan cara kerja Jenderal M Jusuf, betul-betul diamalkan dan terlihat dalam perilaku Ahok.    

Apa tiga prinsip hidup itu? "Petta Ucu itu, selalu mengajari kami, hidup itu dimulai dari lempu (kejujuran), warani (berani), dan taro ada taro gau atau getteng (amanah). Kalau kau jujur, maka kau akan berani, jika kau jujur dan berani, maka kau akan amanah."

Analta sendiri amat yakin, 3 prinsip hidup itulah yang membuat Ahok amanah dan terlihat tanpa tedeng aling-aling dalam menjalankan pemerintahan.

Alla menyebutkan, Dari mendiang Hajjah Masaribu ABA (Andi Baso Amier), ibu kandung Alla dan ibu angkat Ahok, diperoleh kebijaksanaan dan kasih sayang. "Tente Bun, (Buniarsih, ibu kandung Ahok), juga lemah lembut tapi disiplin," katanya.

Inilah, kata Andi Alla, yang membuat disiplin dan pola hidup sederhana, dan selalu terkesan berterus-terang dalam menjalankan amanah.    

Saat memberikan sambutan di pemakaman Hj Masaribu, di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Oktober lalu, Ahok, juga mengemukakan perihal ajaran kebijaksanaan dan cinta dari kedua mendiang orangtua angkatnya.

Saat Ahok kuliah di Universitas Trisakti, Jakarta, saban akhir pekan, Ahok selalu mampir di rumah keluarga Andi Baso Amir. Baik saat masih di Senayan atau saat di Kompleks Kalibata Indah.(*)

Berita Terkini