MAKASSAR, TRIBUN -TIMUR.COM - Sirene voorijder memecah kerumunan pengunjung di depan aula penerimaan jamaah haji Asrama Haji Suding, Sabtu (3/11/2012).
Di belakang voorijder, delapan bus bermuatan 370 jamaah haji asal kloter 4 beriringan. Keriuhan pun terjadi ketika dari kejauhan rombongan jamaah haji itu melambaikan tangannya ke arah kerumunan itu.
Sejurus kemudian, terdengar tangis dan teriakan histeris dari keluarga jamaah dari balik pagar pembatas. Tak sedikit yang mencoba menerobos blokade pengamanan. Sebalikanya jamaah juga meski sudah diarahkan langsung masuk aula memilih berlari memeluk keluarga masing-masing. Air mata pun tumpah.
“Aji (haji)...aji..aji,” sahut pengunjung.
Namun, ada tampak mencolok dari dandanan para haji dan hajjah ini. Busana mereka kenakan tampil lebih menor. Nyaris tak ada lagi jamaah yang memakai batik seperti saat pemberangkatan.
Kaum adam memilih menggunakan gamis dan sorban, layaknya dari Kerajaan Arab.
Sementara kaum hawa tak mau kalah modis. Mereka tampak lebih modis sepulang dari Tanah Suci. Dandananya lebih meriah dengan gaun renda, cipoq-cipoq (jenis penutup kepala), tangan dihiasi ukiran hingga gigi dihiasi emas. Perhiasan jangan ditanya, cincin, gelang, dan kalung menjadikan mereka pusat perhatian.
Meski mengakui sebagian pakaian dan perhiasan itu dibeli di Tanah Arab, namun tak sedikit memang sudah dipersiapkan khusus dipakai untuk pemulangan.
Seorang jamaah asal Barru, Jumarni sedari dulu mempersiapkan gaun dikenakannya saat pulang ke Tanah Air. "Gaun ini saya buat di kampung sebelum berangkat," katanya.
Hal serupa diungkapakan dua bersaudara, Andi Fadillah dan Andi Rasida. Keduanya mengenakan gaun identik dengan jamaah haji asal Sulsel, gamis merah muda menjuntai hingga tanah.
Bagi sebagian warga Sulsel, ibadah haji bukan sekadar menunaikan rukun Islam, menjadi muslim paripurna, melainkan sebuah status sosial dan identitas baru, Puang Aji (sapaan haji orang Bugis). Haji pun menjadi prestise.
Semoga mereka menjadi haji mabur, bukan haji mardud, dan bukan pula haji modis.
Selamat Datang Puang Aji Modis
Penulis: Ilham Arsyam
Editor: Edi Sumardi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger