Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demo Kenaikan PBB

Sosok Rafli Fasyah, Jenderal Lapangan Demo Tolak Kenaikan PBB 300 Persen Bone, Pimpin 1.000 Orang

Demonstrasi tolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

|
Editor: Muh Hasim Arfah
tribun timur/wahdaniar
DEMO PBB- Kurang lebih sebanyak seribu orang turun aksi di kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (19/8/2025). Sarjana Hukum IAIN Bone Rafli Fasyah menjadi jenderal lapangan demonstrasi ini. 

"Inilah hasilnya karena bupati tak pernah mau temui kami," ujarnya.  

Andi Asman dikabarkan tak berada di Kota Watampone, Kabupaten Bone

"Pak Bupati ada di China (salah satu kecamatan Bone) kemah," ujar salah satu aktivis lainnya. 

Video berdurasi kurang dari dua menit itu beredar di berbagai platform, mulai dari Facebook, Instagram, hingga WhatsApp grup warga Bone.

 Banyak warganet yang membagikan ulang video tersebut karena isi orasinya dianggap mewakili suara masyarakat kecil.

"Terkait viralnya video tersebut, saya tidak tahu-menahu kalau akan viral. Namun menjadi kesyukuran karena akan disaksikan seluruh masyarakat terkait pemerintah daerah Kabupaten Bone hari ini yang tidak pro rakyat di tengah umur pemerintahan terbaru yang masih seumur jagung," ujar Rafli kepada Tribun-Timur.com, Jumat (15/8/2025).

Rafli mengaku, apa yang ia sampaikan dalam orasi itu lahir dari keresahan mendalam terhadap kondisi pemerintahan daerah.

"Terkait argumen yang saya sampaikan itu adalah kesadaran yang secara emosional muncul karena keresahan terhadap pemerintah daerah yang kelihatan tidak peduli dengan persoalan ini," akuinya. 

 "Acuh tak acuh, di tengah gejolak masyarakat Kabupaten Bone yang penuh problem sosial ekonomi, justru malah memilih masyarakat untuk penguatan PAD dengan beban PBB-P2 yang tidak tepat,"sambungnya.

Menurutnya, kebijakan menaikkan PBB-P2 tidak tepat diterapkan di tengah situasi ekonomi masyarakat yang belum stabil.

"Itu bukan spontan, tapi akumulasi dari keresahan bersama," kata Rafli.

Aksi Rafli mendapat banyak komentar dari masyarakat.

Beberapa mengungkapkan dukungan dan memuji keberaniannya berbicara di depan publik. 

Rafli menegaskan bahwa perjuangan ini tidak akan berhenti sampai ada kebijakan yang berpihak pada masyarakat.

"Insya Allah, melihat hasil kemarin tidak menuai keberpihakan ke masyarakat Kabupaten Bone, maka kami akan terus melakukan mobilisasi untuk aksi besar-besaran," tandasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved