Tribun RT RW
Saidah dan Pasukan Emak-emak: Urban Farming dari Lorong ke Lorong
Saidah memimpin langsung transformasi lahan seluas 10x15 meter menjadi kebun produktif dan kolam budidaya ikan, yang kini ramai disebut warga
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - SAIDAH menyulap sebidang lahan sempit menjadi sumber harapan baru.
Sebagai Ketua RT 05 RW 07, Saidah memimpin langsung transformasi lahan seluas 10x15 meter menjadi kebun produktif dan kolam budidaya ikan, yang kini ramai disebut warga sebagai urban farming.
Lahan itu bukan milik pemerintah, melainkan milik seorang warga bernama Karim.
Dengan sukarela, Karim meminjamkan tanahnya untuk dikelola, demi manfaat bersama.
“Ini awalnya cuma tanah kosong,” kenang Saidah.
“Tapi Pak Karim izinkan kami mengelola, dan jadilah tempat ini bermanfaat untuk banyak orang.”
Kini, kebun kecil itu dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Baji Minasa, yang anggotanya adalah para ibu rumah tangga di lingkungan tersebut.
Baru berjalan sebulan sudah tumbuh subur, tanaman kangkung, bayam, dan tomat mulai menghijau.
Urban farming ini adalah bentuk nyata dari arahan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang ingin menjadikan lingkungan kota lebih produktif dan mandiri.
“Sebagai RT, saya merasa punya tanggung jawab untuk ikut menyukseskan program Pak Wali,” ujar Saidah
Selain sayur mayur, warga juga membudidayakan ikan lele dan nila.
Hasil panennya nanti bukan untuk dijual semata, tapi untuk memenuhi kebutuhan pangan warga sekitar.
“Kalau hasilnya lebih, baru kita pikirkan untuk dijual. Keuntungannya bisa dikelola KWT, supaya kegiatan ini terus berlanjut,” tambahnya.
Perjuangan Saidah tak berhenti di kebun.
Sejak dilantik sebagai Pjs Ketua RT pada Maret lalu, ia sadar bahwa masa baktinya bersifat sementara.
Ia bahkan tidak diperbolehkan ikut dalam pemilihan Ketua RT mendatang.
“Dari awal kita sudah diminta komitmennya untuk tidak maju di pemilihan. Jadi saya jalani saja amanah ini sebaik mungkin,” katanya.
Kini, suasana menjelang pemilihan Ketua RT mulai terasa di lingkungannya.
Beberapa calon sudah mulai menunjukkan diri.
Meski tidak ikut bertarung, Saidah tetap berharap besar pada pemimpin berikutnya.
“Saya cuma ingin, siapa pun nanti yang terpilih, benar-benar peduli dan hadir untuk masyarakat. Karena jadi Ketua RT itu bukan soal jabatan, tapi soal tanggung jawab sosial.”
Bagi Saidah, urban farming bukan sekadar proyek singkat.
Ia melihatnya sebagai simbol dari apa yang bisa dicapai jika masyarakat bersatu, saling mendukung, dan berani memulai dari hal kecil.(*)
Nama: Saidah
TTL: 1 Juli 1967
Anak: 5
Jabatan: Ketua RT 05/ RW 07 Kelurahan Paropo
Tempat tanggal lahir/usia: Sinjai,1 Juli 1967
PEKERJAAN: IRT
JABATAN Lingkungan: PKS RT 05 RT 07 Paroki Kecamatan Panakkukang
PENDIDIKAN: SMP
ORGANISASI: Kader Posyandu, PJs Ketua RT 07
HOBI: Membersihkan, jalan-jalan, dan makan
DATA DEMOGRAFI KELURAHAN Paropo
- Jumlah RT: 6 RT
- Jumlah RW: 1 RW
- Jumlah KK di RT/RW 07 Paropo (pemilih): 50an
- JUMLAH RT di Kec Panakkukang: 475 RT / 90 RW
RT RW Garda Terdepan Urban Farming, Siap Sukseskan Pertanian Kota dan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Sosok Ika Bohari, Ketua RT Perempuan Balang Baru Konsisten Layani Warga |
![]() |
---|
Benarkah Kinerja Pjs RT/RW di Makassar Menurun? Warga Keluhkan Sampah Berserakan |
![]() |
---|
Insentif RT Naik Rp2,5 Juta Per Bulan, RW Rp3,1 Juta Berlaku Oktober 2025 |
![]() |
---|
Hijrana Said Sosok Tangguh di Balik RW 09 Balang Baru, Turun Tangan Tangani Konflik Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.