Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aswar Hasan Wafat

Aswar Hasan Dishalati di Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf Dimakamkan di Wahdah Islamiyah

Jenazah tokoh Luwu Raya itu dilepas di Jl Toddopuli,  kemudian dibawa ke Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar.

|
Penulis: AS Kambie | Editor: Sudirman
Aswar Hasan Dishalati di Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf Dimakamkan di Wahdah Islamiyah - 20250814-Pelepasan-jenazah-Aswar-Hasan-di-Jl-Toddupuli-10.jpg
TRIBUN-TIMUR.COM / AS KAMBIE
ASWAR HASAN - Pelepasan jenazah Aswar Hasan di Jl Toddupuli 10, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (14/8/2025). Aswar Hasan merupakan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Aswar Hasan Dishalati di Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf Dimakamkan di Wahdah Islamiyah - 20250814-Pelepasan-jenazah-Aswar-Hasan-2.jpg
TRIBUN-TIMUR.COM / AS KAMBIE
ASWAR HASAN - Pelepasan jenazah Aswar Hasan di Jl Toddupuli 10, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (14/8/2025). Aswar Hasan merupakan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Aswar Hasan Dishalati di Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf Dimakamkan di Wahdah Islamiyah - 20250814-Pelepasan-jenazah-Aswar-Hasan-3.jpg
TRIBUN-TIMUR.COM / AS KAMBIE
ASWAR HASAN - Pelepasan jenazah Aswar Hasan di Jl Toddupuli 10, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (14/8/2025). Aswar Hasan merupakan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Aswar Hasan Dishalati di Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf Dimakamkan di Wahdah Islamiyah - 20250814-Pelepasan-jenazah-Aswar-Hasan-4.jpg
TRIBUN-TIMUR.COM / KAMBIE
ASWAR HASAN - Pelepasan jenazah Aswar Hasan di Jl Toddupuli 10, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (14/8/2025). Aswar Hasan merupakan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

"Almarhum kalau tidak salah adalah panglima laskar PII di Indonesia timur," bebernya.

"Hanya saja beliau juga banyak bergaul di HMI dan KAHMI," tambah Buhari.

Keaktifan mendiang Aswar Hasan di PII memicu ketertarikannya pada kajian keislaman.

Kata Buhari, almarhum juga intens mempelajari sejarah mendiang bapaknya, Kahar Mudzakkar.

"Bahkan di beberapa forum besar, almarhum fasih mengangkat nilai-nilai yang diamini bapak saya, Kahar Mudzakkar. Karena dia juga banyak berkomunikasi dengan pelaku sejarah, selain referensi literatur," ujarnya.

Wija to Luwu sangat kehilangan sosok almarhum yang terkenal dengan tulisan-tulisannya.

"Saya sering kali komuniksi, termasuk suatu saat beliau menjabat komisioner KPI Pusat. Saat itu saya bilang, segera menjadi guru besar. Dan sebenarnya dia dalam proses untuk menjadi guru besar. Namun takdir tuhan berkata lain," terangnya.

Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang juga Wija to Luwu, Hamzah Jalante mengenal almarhum saat duduk di SMA.

Saat itu mendiang Aswar Hasan merupakan seniornya di SMA Negeri 1 Kota Palopo sekaligus di PII.

Sebagai seorang junior, Hamzah mengenal almarhum sebagai sosok yang tenang namun pintar.

"Almarhum senior yang baik, berperawakan tenang, sabar namun berisi, banyak membimbing adik dan juniornya untuk berkemajuan baik dari sisi ilmu pengetahuan maupun akhlakul karimah," bebernya.

Ia pun menyampaikan duka mendalam atas kepergian mendiang Aswar Hasan.

"Terakhir saya sempat foto saat almarhum wisuda doktor di Unhas. Selamat jalan Kak Aswar, Alfatihah," ujar Hamzah.

Kecerdasannya, mendiang Aswar Hasan pun didapuk menjadi Dewan Pakar KKLR Susel.

"Beliau sosok yang tidak semata sebagai seorang dosen tetapi dia adalah cendekiawan Unhas dari WTL," tandasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved