Aswar Hasan Wafat
Aswar Hasan Dishalati di Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf Dimakamkan di Wahdah Islamiyah
Jenazah tokoh Luwu Raya itu dilepas di Jl Toddopuli, kemudian dibawa ke Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar.
TRIBUN-TIMUR.COM - Suasana duka menyelimuti kediaman Aswar Hasan di Jl Toddupuli 10, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (14/8/2025).
Aswar Hasan merupakan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Ia meninggal dunia di RS Primaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/8/2025) pukul 20.21 Wita.
Jenazah tokoh Luwu Raya itu dilepas di Jl Toddopuli, kemudian dibawa ke Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar.
Pelepasan diawali pembacaan riwayat hidup oleh Ketua Departemen Komunikasi Fisipol Unhas, Prof M Akbar Ompe.
Baca juga: Selamat Jalan Guruku, Dr H Aswar Hasan, Al-Fatihah dari Masjid Baiturrahman Tolandona
Jenazah Aswar Hasan kemudian dilepas Dekan Fisipol Unhas Prof Sukri Tamma PhD.
Pembacaan doa dipimpin Dr KH Ali Mochtar Ngabalin.
Sebelum membacakan doa, Ali Mochtar Ngabalin, menyampaikan jika ada utang Aswar Hasan agar tidak disampaikan ke keluarganya.
Ia meminta agar disampaikan langsung ke dirinya atas nama Keluarga Pelajar Islam Indonesia (PII).
Hadir Ketua ICMI Sulsel Prof Aris Munandar, Buchari Kahar Muzakkar, Nasrun Hamzah, Prof Tasrief Surungan, Syamsuddin Umar, Andi Yudha Yunus, Koordinator Forum Dosen Tribun Timur Dr Adi Suryadi Culla MA, Dr Amir Muhiddin, Khudri Arsyad, Huspa Phada, serta puluhan akademisi, aktivis, dan jurnalis lainnya.
Hadir juga melayat di rumah duka, antara lain, Ketua Prodi S3 Sosiologi Unhas Dr Rahmat Muhammad, Pahir Halim, Andi Muhammad Ilham, Baharuddin Solongi, Andi Mangara Taddampali, dan mantan Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu.
"Saya satu angkatan dengan Pak Aswar Hasan di Fisipol Unhas," ujar Dr Suryadi Culla.
Dr Adi Suryadi Culla dosen Hubungan Internasional Fisipol Unhas.
"Kalau saya, saya bersamaan terangkat jadi dosen PNS. Tapi Pak Aswar senior saya," kata Prof Tasref Surungan,
Prof Tasrief Surungan dosen Fisika Unhas.
Jenazah Aswar Hasan disholatkan di Masjid Al-Markaz Al-Islami Jenderal M Jusuf Makassar kemudian dimakamkan di Pemakaman Baqi Wahda Islamiyah, Desa Moncongloe, Maros.
Aswar Hasan meninggalkan seorang isti dan satu anak.
Anak Aswar Hasan merupakan dosen di Universitas Negeri Makassar (UNM).
Putra semata wayang Aswa Hasan itu menikah pada 24 Juli 2025.
Aswar Hasan meninggal dunia empat hari sebelum ulang tahun ke-62.
Ia lahir 17 Agustus 1963.
Sosok Aswar Hasan
Mendiang Aswar Hasan dikenal seorang cendekiawan muslim yang bijaksana dan bersahaja.
Ucapan bela sungkawa mengalir di grup Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan.
Anggota DPRD Sulsel periode 2014-2019, Buhari Kahar Mudzakkar menyampaikan duka mendalam.
Ia mengenang mendiang Aswar Hasan sebagai intelektual muslim.
Ia pertama mengenal almarhum ketika semasa menjadi mahasiswa di Makassar.
Keduanya mengenyam pendidikan tinggi di almamater yang sama, Unhas.
"Saya berkenalan saat di Makassar. Beliau almarhum masih mahasiswa waktu itu, saya sudah selesai. Saya mengenal almarhum sebagai seorang aktivis di Pelajar Islam Indonesia (PII)," akunya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Rabu (13/8/2025).
Mendiang Aswar Hasan merupakan pentolan PII yang aktif hingga tataran pengurus besar.
"Almarhum kalau tidak salah adalah panglima laskar PII di Indonesia timur," bebernya.
"Hanya saja beliau juga banyak bergaul di HMI dan KAHMI," tambah Buhari.
Keaktifan mendiang Aswar Hasan di PII memicu ketertarikannya pada kajian keislaman.
Kata Buhari, almarhum juga intens mempelajari sejarah mendiang bapaknya, Kahar Mudzakkar.
"Bahkan di beberapa forum besar, almarhum fasih mengangkat nilai-nilai yang diamini bapak saya, Kahar Mudzakkar. Karena dia juga banyak berkomunikasi dengan pelaku sejarah, selain referensi literatur," ujarnya.
Wija to Luwu sangat kehilangan sosok almarhum yang terkenal dengan tulisan-tulisannya.
"Saya sering kali komuniksi, termasuk suatu saat beliau menjabat komisioner KPI Pusat. Saat itu saya bilang, segera menjadi guru besar. Dan sebenarnya dia dalam proses untuk menjadi guru besar. Namun takdir tuhan berkata lain," terangnya.
Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang juga Wija to Luwu, Hamzah Jalante mengenal almarhum saat duduk di SMA.
Saat itu mendiang Aswar Hasan merupakan seniornya di SMA Negeri 1 Kota Palopo sekaligus di PII.
Sebagai seorang junior, Hamzah mengenal almarhum sebagai sosok yang tenang namun pintar.
"Almarhum senior yang baik, berperawakan tenang, sabar namun berisi, banyak membimbing adik dan juniornya untuk berkemajuan baik dari sisi ilmu pengetahuan maupun akhlakul karimah," bebernya.
Ia pun menyampaikan duka mendalam atas kepergian mendiang Aswar Hasan.
"Terakhir saya sempat foto saat almarhum wisuda doktor di Unhas. Selamat jalan Kak Aswar, Alfatihah," ujar Hamzah.
Kecerdasannya, mendiang Aswar Hasan pun didapuk menjadi Dewan Pakar KKLR Susel.
"Beliau sosok yang tidak semata sebagai seorang dosen tetapi dia adalah cendekiawan Unhas dari WTL," tandasnya.
Selamat Jalan Guruku, Dr H Aswar Hasan, Al-Fatihah dari Masjid Baiturrahman Tolandona |
![]() |
---|
Aswar Hasan: Saya Sakit Fisik Tapi Tidak Otak Dinda |
![]() |
---|
Aswar Hasan Berpulang, Intelektual Muslim dan Putra Terbaik Wija to Luwu |
![]() |
---|
Kisah Aswar Hasan Sempat Ditolak Jadi Komisioner KPI Pusat, Dibela Jusuf Kalla |
![]() |
---|
Dosen Unhas sekaligus Senior HMI Aswar Hasan Wafat di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.