Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UNM

Transformasi Maskot PMB UNM, Dari Figur Sangar ke Futuristik

Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk pertama kalinya menghadirkan Maskot La Macca Carakdeka PPKMB 2025

Editor: Muh Hasim Arfah
Tribun Timur/Kaswadi Anwar
MASKOT PKKMB UNM – La Macca Carakdeka maskot Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) Universitas Negeri Makassar (UNM) 2025 di bagian depan pelataran Menara Pinisi UNM, Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Senin (11/8/2025). Maskot ini berkostum robot, tapi tetap kental dengan budaya Bugis-Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Periode Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) awal tahun 2000-an, setiap fakultas mempunyai maskot masing-masing. 

Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk pertama kalinya menghadirkan Maskot La Macca Carakdeka saat Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025. 

Sebenarnya, tradisi maskot bukan kali ini pertama.

Dulu panitia PMB fakultas memulai pertama. 

Pada PMB tahun 2008, Fakultas Teknik UNM membuat maskot suku Indian.

Sebuah simbol bernama Apache

Apache adalah salah satu suku asli Amerika (Native American) yang berasal dari wilayah barat daya Amerika Utara, terutama di Arizona, New Mexico, Texas, dan sebagian Meksiko utara.

Baca juga: Makna Maskot PKKMB UNM La Macca Carakdeka, Pakaian Robot Berpadu Passapu

Mereka dikenal sebagai masyarakat yang tangguh, ahli berkuda, dan memiliki tradisi perang gerilya yang kuat untuk mempertahankan wilayahnya dari penjajah Spanyol, Meksiko, dan kemudian Amerika Serikat. 

Apache terdiri dari beberapa kelompok, seperti Mescalero, Chiricahua, Jicarilla, Lipan, dan Western Apache.

Apache juga dipakai untuk helikopter militer buatan Amerika Serikat.

Maskot itu menjulang tinggi di pintu masuk kampus UNM Parangtambung. 

Sementara itu, Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) dan Fakultas Seni Desain (FSD) juga tak kalah juga. 

FSD menghadirkan maskot bernama Scorpio dan Mummy. 

Kedua maskot ini berasal dari Mesir. 

Scorpio dikenal lewat sosok dewi Serket (Selket/Selqet), dewi pelindung yang digambarkan dengan kalajengking di kepala.

Serket berperan melindungi orang dari sengatan berbisa dan mengawal proses pembalsaman jenazah, terutama organ tubuh yang disimpan dalam canopic jar.

Ia juga melindungi raja dan roh orang mati dalam perjalanan menuju alam baka.

Mumi (mummy) adalah bagian penting dari kepercayaan Mesir Kuno tentang kehidupan setelah mati.

Proses pembalsaman diyakini menjaga tubuh agar roh (ka) dan jiwa (ba) dapat mengenali jasadnya saat dibangkitkan di alam baka.

Dewa Anubis, berkepala anjing, adalah pelindung proses pembalsaman dan pengantar roh ke Duat (alam kematian).

Mumi juga dilindungi oleh mantra dalam Kitab Orang Mati (Book of the Dead), yang berisi petunjuk untuk selamat melewati ujian di alam baka.

Semua maskot di masa lalu nampak sangar. 

Kini maskot UNM lebih futuristik. 

 

Curi Perhatian 

Maskot La Macca Carakdeka mencuri perhatian pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) Universitas Negeri Makassar (UNM) 2025. 

Berdiri tegak di pelataran Menara Pinisi, Jl AP Pettarani, Makassar, maskot setinggi 10 meter ini menyambut mahasiswa baru dengan perpaduan nuansa digital dan budaya Bugis-Makassar. 

Berbentuk robot, La Macca Carakdeka mengenakan almamater orange dengan logo UNM di dada, passapu merah di kepala, sarung sutra kuning bermotif digital hijau, serta memegang pesawat kertas di tangan kiri. 

Tingginya melambangkan 10 fakultas di UNM.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM, Arifin Manggau, menjelaskan bahwa “macca” dalam bahasa Bugis dan “carakdeka” dalam bahasa Makassar sama-sama berarti pintar atau cerdas, mencerminkan harapan UNM melahirkan intelektual pembangun bangsa. 

Kostum robot menggambarkan era digital, sedangkan passapu melambangkan keberanian dan kehormatan, sarung sutra sebagai identitas lokal, dan pesawat kertas sebagai simbol cita-cita tinggi mahasiswa.

Maskot ini merupakan karya alumni dan mahasiswa Fakultas Seni dan Desain UNM yang dikerjakan di Sekretariat Dewan Kesenian Sulawesi Selatan (DKSS), Jl Malengkeri, Makassar. 

Perwakilan tim pembuat, Asman, mengungkapkan konsep dan desain berasal dari pihak kampus, menggunakan styrofoam tebal 50 sentimeter yang dibentuk sesuai pola dengan trafo, cutter, dan gergaji, lalu dilapisi fiber dan dicat. 

Proses pengerjaan melibatkan delapan orang, berlangsung selama 20 hari sejak 22 Juli hingga 10 Agustus, dikerjakan setiap sore hingga subuh.

Kendala utama adalah kehabisan bahan di tengah malam dan kesulitan pemasangan menggunakan crane, terutama saat menggabungkan bagian kaki dan badan maskot di pelataran Menara Pinisi. 

Meski demikian, La Macca Carakdeka kini berdiri megah sebagai ikon penyambut mahasiswa baru UNM.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved