Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UNM

Transformasi Maskot PMB UNM, Dari Figur Sangar ke Futuristik

Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk pertama kalinya menghadirkan Maskot La Macca Carakdeka PPKMB 2025

Editor: Muh Hasim Arfah
Tribun Timur/Kaswadi Anwar
MASKOT PKKMB UNM – La Macca Carakdeka maskot Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) Universitas Negeri Makassar (UNM) 2025 di bagian depan pelataran Menara Pinisi UNM, Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Senin (11/8/2025). Maskot ini berkostum robot, tapi tetap kental dengan budaya Bugis-Makassar. 

Serket berperan melindungi orang dari sengatan berbisa dan mengawal proses pembalsaman jenazah, terutama organ tubuh yang disimpan dalam canopic jar.

Ia juga melindungi raja dan roh orang mati dalam perjalanan menuju alam baka.

Mumi (mummy) adalah bagian penting dari kepercayaan Mesir Kuno tentang kehidupan setelah mati.

Proses pembalsaman diyakini menjaga tubuh agar roh (ka) dan jiwa (ba) dapat mengenali jasadnya saat dibangkitkan di alam baka.

Dewa Anubis, berkepala anjing, adalah pelindung proses pembalsaman dan pengantar roh ke Duat (alam kematian).

Mumi juga dilindungi oleh mantra dalam Kitab Orang Mati (Book of the Dead), yang berisi petunjuk untuk selamat melewati ujian di alam baka.

Semua maskot di masa lalu nampak sangar. 

Kini maskot UNM lebih futuristik. 

 

Curi Perhatian 

Maskot La Macca Carakdeka mencuri perhatian pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) Universitas Negeri Makassar (UNM) 2025. 

Berdiri tegak di pelataran Menara Pinisi, Jl AP Pettarani, Makassar, maskot setinggi 10 meter ini menyambut mahasiswa baru dengan perpaduan nuansa digital dan budaya Bugis-Makassar. 

Berbentuk robot, La Macca Carakdeka mengenakan almamater orange dengan logo UNM di dada, passapu merah di kepala, sarung sutra kuning bermotif digital hijau, serta memegang pesawat kertas di tangan kiri. 

Tingginya melambangkan 10 fakultas di UNM.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM, Arifin Manggau, menjelaskan bahwa “macca” dalam bahasa Bugis dan “carakdeka” dalam bahasa Makassar sama-sama berarti pintar atau cerdas, mencerminkan harapan UNM melahirkan intelektual pembangun bangsa. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved