Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

HUT RI ke 80

Pedagang Bendera Dari Jeneponto Tetap Andalkan Takalar Jelang HUT RI

Penjual bendera musiman mulai padati Jalan Jenderal Sudirman Takalar. Ada warga Jeneponto rutin jualan sejak tujuh tahun lalu.

Penulis: Makmur | Editor: Sukmawati Ibrahim
Makmur Tribun Timur
HUT RI - Sahariani Daeng Bau dan Darwis Daeng Lalu, penjual bendera di Jalan Jenderal Sudirman, Pattallassang, Minggu (10/8/2025). 

TRIBUN-TAKALAR.COM, TAKALAR – Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, pedagang bendera musiman mulai menjamur di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Pattallassang, Takalar.

Berbagai jenis bendera dan pernak-pernik kemerdekaan digantung di pohon maupun tiang listrik, menciptakan suasana khas Agustus.

Jenis bendera dijual beragam, mulai dari bendera biasa, umbul-umbul, backdrop (hiasan dinding), hingga bandir.

Harga bendera biasa dibanderol mulai Rp25 ribu untuk ukuran 90 cm, Rp30 ribu untuk 120 cm, dan Rp50 ribu untuk 150 cm.

Umbul-umbul dijual Rp40–50 ribu, backdrop Rp150 ribu (5 meter) hingga Rp250 ribu (10 meter), dan bandir Rp80 ribu per buah.

Sahariani Daeng Bau (35), salah satu pedagang, mulai berjualan sejak 20 Juli. Ia menyebut keuntungan tergantung dari jumlah bendera laku.

Baca juga: Penjual Bendera Mulai Ramai di Bone, Sehari Raup Untung Rp1 Juta

“Pembeli tahun ini hampir sama seperti tahun lalu,” ujarnya kepada Tribun-Timur, Minggu (10/8/2025).

Berbeda dengan Sahariani, Darwis Daeng Lalu mengaku penjualannya menurun dibanding tahun sebelumnya.

“Biasanya bisa laku lebih dari 10 lembar per hari, sekarang menurun,” ucapnya.

Darwis berasal dari Jeneponto.

Setiap tahun ia datang ke Takalar untuk berjualan jelang 17 Agustus.

“Saya tinggal di rumah ipar selama jualan di sini,” katanya.

“Kalau di Jeneponto kurang banyak orang beli bendera,” tambahnya.

Ia menyebut bendera biasa dan backdrop paling diminati pembeli.

“Pegawai kantor banyak beli backdrop,” ungkapnya.

Di luar momen 17 Agustus, Darwis bekerja sebagai petani rumput laut.

“Sudah tujuh tahun saya jualan bendera di Takalar. Kalau penghasilan, lumayan lah,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved