Tim PKM UNM Latih Guru Biologi SMA Rancang Pembelajaran Berbasis Citizen Science Project

TRIBUN-TIMUR.COM- Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Makassar membuat Pelatihan pengembangan kompetensi guru biologi SMA dalam merancang pembelajaran berbasis Citizen Science Project (CSP). 

Kegiatan ini berlangsung di SMAN 3 Bulukumba, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. 

Tim ini terdiri dari Dosen Biologi UNM Dian Putri Ulan Sari Patongai, Arsad Bahri, dan Hasni. 

Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

SMA Negeri 3 Bulukumba merupakan salah satu sekolah yang berada di wilayah pesisir pantai.

Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa metode pengajaran konvensional masih ditemukan di sekolah tersebut. 

Kondisi ini menyebabkan kurangnya kepekaan siswa terhadap situasi yang ada dilingkungan sekitarnya. 

Terlepas bahwa keunggulan dari segi wisata bahari yang menjanjikan, daerah pesisir juga tidak terhindarkan dari kekurangan. 

Baca juga: Inovasi Gizi dan Ekonomi: Tim PKM UIT Kembangkan Produk Olahan Lontar di Bulo-Bulo

Tanah di wilayah pesisir umumnya memiliki kualitas yang buruk, sehingga menyulitkan penduduk dalam mengelola lahan pertanian konvensional

Kondisi wilayah yang memiliki keterbatasan, menuntut adanya inovasi demi memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia guna mengatasi tantangan yang ada. 

Salah satu solusi yang relevan adalah penerapan teknologi aquaponik, yang menggabungkan budidaya ikan tawar dan tanaman dalam satu sistem. 

Teknologi ini tidak hanya mampu mengatasi keterbatasan tanah subur, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat pesisir. 

Sehingga diharapkan, guru dapat menjembatani transfer pengetahuan terkait penerapan hal tersebut melalui pembelajarannya kepada siswa di kelas.

Kompetensi guru Biologi di daerah ini perlu diperkuat, terutama dalam merancang pembelajaran berbasis proyek.

Dalam ruang lingkup pendidikan. 

Salah satu strategi implementasi yang dapat dilakukan adalah pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Citizen Science Project, di mana siswa diajarkan untuk merancang dan membangun sistem aquaponik dan aeroponik sederhana.

Tim PKM mengawali pelaksanaan pelatihan ini dengan penyampaian materi mengenai Citizen Science Project kepada seluruh guru yang hadir. Setelah penyampain materi, kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan praktek pembuatan instalasi aquaponik. 

Drs Ramli MSi selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh guru di SMA Negeri 3 Bulukumba.

Seluruh peserta pelatihan sangat antusias menerima materi yang diberikan, hal ini terlihat dari sesi tanya jawab yang berlangsung dengan seru dan bersemangat selama proses pelatihan.

Salah satu pertanyaan yang muncul adalah “apakah CSP ini hanya bisa diterapkan di mata pelajaran Biologi?’’ 

Menjawab pertanyaan tersebut, tim PKM menjelaskan bahwa pendekatan Citizen Science Project tidak terbatas hanya pada mata pelajaran Biologi namun dapat diterapkan juga pada mata pelajaran lainnya.

Citizen Science di berbagai negara maju telah diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan melalui kegiatan STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematic). 

Pendekatan ini melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga mereka tidak hanya belajar teori tetapi juga dapat mengaplikasikan pengetahuannya dengan lebih aplikatif.

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru Biologi SMA di daerah Pantai Bira dengan memperkenalkan pendekatan berbasis proyek seperti aquaponik dan aeroponik.

Harapannya guru dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan metode pengajaran yang relevan dengan kondisi lokal dan kebutuhan siswa. 

Tingginya antusiasme para guru dalam mengikuti pelatihan menjadi sinyal positif dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. 

Mereka menunjukkan kesadaran, peningkatan kompetensi secara rutin, terutama dalam penerapan metode pengajaran yang inovatif, merupakan langkah krusial untuk memastikan proses belajar mengajar dapat terlaksana secara maksimal dan efektif di dalam kelas.(*)