Bupati Takalar Diperiksa
Firdaus Daeng Manye Kakak Komjen Fadil Imran Diperiksa KPK, Bersamaan Mutasi Kabaharkam
Pemeriksaan terkait dugaan korupsi proyek digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.
TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye tertimpa masalah.
Daeng Manye diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pemeriksaan terkait dugaan korupsi proyek digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.
Digitalisasi SPBU Pertamina inisiatif PT Pertamina (Persero) untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mengelola dan mengawasi operasional SPBU secara lebih transparan, efisien, dan akurat.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan Firdaus Daeng Manye diperiksa pada Selasa (5/8/2025).
Daeng Manye diperiksa bersamaan mutasi Polri.
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri Komjen Fadil Imran dimutasi.
Fadil kini menjabat Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops Kapolri).
Mutasi tertuang dalam Surat Keputusan Nomor Kep/1186/VIII/2025 dan Surat Telegram Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025, tertanggal Selasa (5/8/2025).
Posisi Kabaharkam ditinggalkan Fadil Imran diisi Irjen Karyoto, sebelumnya menjadi Kapolda Metro Jaya.
Fadil Imran adik kandung Daeng Manye.
"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK," katanya, dalam keterangan tertulis.
Saudara Komjen Fadil Imran ini dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus pengadaan perangkat Electronic Data Capture (EDC) di seluruh SPBU Pertamina periode 2018–2023.
Proyek ini bertujuan memantau distribusi dan penjualan BBM bersubsidi secara real-time.
Nilai anggarannya mencapai Rp3,6 triliun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.