Bulog Bantah Tak Bayar Tunggakan Rp10 Miliar Mitra Penggilingan Padi di Bone
Bulog sebut keterlambatan pembayaran terjadi karena beberapa mitra belum menyelesaikan kewajiban administrasi.
TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Bulog Bone memberikan klarifikasi terkait keluhan sejumlah pemilik pabrik penggilingan padi di Kabupaten Bone yang menilai pembayaran kerja sama makloon penggilingan gabah musim panen sebelumnya belum sepenuhnya diselesaikan.
Kepala Bulog Bone, Maysius Patintingan saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Rabu (6/8/2025) menegaskan bahwa tidak ada tunggakan dalam skema kerja sama tersebut.
Menurutnya, keterlambatan pembayaran terjadi karena beberapa mitra belum menyelesaikan kewajiban administrasi maupun memenuhi aturan yang telah disepakati.
“Ada satu dua mitra yang belum menyelesaikan semua kewajibannya, baik dari sisi administrasi maupun aturan kerja sama,"akuinya.
"Padahal, sudah dua kali kami lakukan rapat evaluasi untuk membahas kendala ini,”sambungnya.
Selain itu, Sius sapaan akrabnya juga menyebut adanya hasil giling gabah dari beberapa mitra yang belum memenuhi standar kualitas, sehingga belum dapat uprove untuk penginputan masuk sistem oleh kantor pusat.
Baca juga: Mitra Penggilingan Padi di Bone Tagih Tunggakan Bulog Rp10 miliar
Kondisi ini membuat pihaknya harus menunggu keputusan dari kantor pusat terkait izin input masuk sistem beras tersebut sebelum proses pembayaran dilakukan.
“Ini kerja sama, bukan tunggakan. Artinya, kedua belah pihak harus saling memenuhi tanggung jawab. Kalau pekerjaannya sudah sesuai aturan dan hasilnya baik, barulah dibayarkan sesuai hasil pekerjaannya dan kesepakatan,” tegasnya.
Sius memastikan pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan seluruh mitra untuk mencari solusi.
Sehingga proses penggilingan dan pembayaran dapat berjalan lancar sesuai prosedur yang berlaku.
Manager Suplaicain dan Pelayanan Publik Bulog Bone, Andi Ishak mengaku total mitra penggilingan Bulog yakni 37 mitra.
"Total mitra penggilingan Bulog itu ada sekitar 37 mitra dan paling banyak itu pabriknya ada di Bone Selatan," akuinya.
Meskipun angka tersebut lumayan banyak, namun pihaknya mengaku masih kekurangan jika waktu panen tiba.
"Masih kualahan kita, untuk menampung semua gabah milik petani," jelasnya.
Andi Ishak pun berharap, pemerintah pusat maupun daerah bisa membuat satu unit pabrik penggilingan berskala besar di Kabupaten Bone.
21 Tim Futsal Kabupaten/Kota Berebut Tiket ke Porprov Bone-Wajo 2026 |
![]() |
---|
Sosok Jenderal Bintang 2 Datang ke Luwu Mau Bangun Penggilingan Padi Rp 120 Miliar |
![]() |
---|
Dicoret Massal dari Daftar Penerima Bansos karena Dipakai buat Judi Online |
![]() |
---|
Penerima Bansos Bone Sulsel Khawatir Data Pribadi Dipakai Akun Judol |
![]() |
---|
Sepekan Polres Bone Tangkap 5 Penyalahguna Narkoba, dari Pemakai hingga Bandar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.