Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Traffic Light Berbulan-bulan Rusak Terbengkalai, Warga Watampone Bone Keluhkan Kesemrawutan Jalan

Sejumlah pengendara mengaku khawatir karena ketiadaan lampu pengatur lalu lintas sering menyebabkan kemacetan.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Wahdaniar
LALU LINTAS - Kondisi lampu jalan di perempatan Jalan Majang, Jalan Salak, Jalan MT Haryono, dan Jalan Lapawawoi, Kabupaten Bone (13/10/2025). Warga berharap ada solusi dari pemerintah.  


TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Warga Watampone, Kabupaten Bone, mengeluhkan kondisi sejumlah lampu lalu lintas yang sudah berbulan-bulan tidak berfungsi di beberapa titik jalan utama.

Salah satunya di perempatan Jalan Majang, Jalan Salak, Jalan MT Haryono, dan Jalan Lapawawoi, Kabupaten Bone.

Pantauan di lokasi, lampu lalu lintas di perempatan tersebut tidak menyala, baik siang maupun malam hari. 

Kondisi ini membuat arus kendaraan dari empat arah saling berebut jalan, terutama pada jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari.

Sejumlah pengendara mengaku khawatir karena ketiadaan lampu pengatur lalu lintas sering menyebabkan kemacetan dan bahkan nyaris menimbulkan kecelakaan.

“Sudah lama lampu merah di sini mati, kayaknya lebih dari dua bulan. Kadang mobil dan motor saling serobot karena tidak ada yang ngatur,” kata warga Jalan Lapawawoi, Risal (35), Senin (13/10/2025).

Baca juga: Fenomena Anak Jualan di Warkop dan Lampu Merah Bone, Warga Prihatin

Ia berharap pemerintah daerah segera memperbaiki fasilitas tersebut demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

Pengemudi ojek online Andj Firman yang sering melintas di kawasan tersebut, menuturkan bahwa kondisi lampu lalu lintas yang tidak menyala sering membuat pengendara saling menyalahkan saat hampir bertabrakan.

“Kalau jam sibuk itu parah, semua mau cepat, akhirnya malah macet dan kadang ribut di tengah jalan. Harusnya segera diperbaiki supaya tertib lagi,” tuturnya.

Warga menilai, kondisi lampu lalu lintas yang rusak di jalur utama kota membuat ketertiban lalu lintas sepenuhnya bergantung pada kesadaran pengemudi.

“Kadang ada polisi yang berjaga dan pegawai Dishub, tapi tidak setiap hari. Kami butuh solusi permanen, bukan hanya ditunggu sampai ada yang celaka baru diperbaiki,” tandasnya. 

Hingga berita ini diterbitkan Tribun Timur.com masih berupaya menghubungi dinas terkait, namun belum mendapatkan respon.(*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved