Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Veteran Jeneponto Mustari Baso: Dulu Prajurit Elite, Kini Hidup Sulit

Sertu Mustari Baso mantan prajurit elite Kopassus kini tinggal di gubuk sederhana di Jeneponto

Penulis: Muh Ilham Arsyam | Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
PRAJURIT KOPASSUS - Sertu Mustari Baso mantan prajurit elite Kopassus kini tinggal di gubuk sederhana di Kabupaten Jeneponto. 

Mustari pernah 'tertangkap' kamera warga tidur di bawah jembatan pantai Tino Bantaeng dan Terminal Mallengkeri Makassar.

"Awalnya viral di Facebook disebut ada pensiunan tentara telantar di Bantaeng. Kami cek ternyata itu om saya," ungkap Bakri.

Selama 30 tahun hidup sebatangkara, kata Bakri, Mustari tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah.

"Jangankan bupati, kepala desa saja tak pernah menjenguk," tambahnya.

Namanya juga tak pernah ada daftar veteran yang diundang dalam Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus. 

Bagaimana eks pasukan elite ini bertahan hidup?

Selain dari uluran tangan keluarganya, Mustari masih menerima tunjungan kehormatan purnawirawan Rp400 ribu yang cair tiap awal bulan.

Pada 2024, pemerintah memberi tunjangan veteran (tuvet) dan dana kehormatan sekitar Rp1,8–1,9 juta per bulan.

Namun, bagi yang tak memenuhi persyaratan administratif hanya menerima dana kehormatan Rp 400 ribu-an saja. 

Data resmi dari Kementerian Pertahanan, jumlah veteran Republik Indonesia (yang mencakup purnawirawan TNI/Polri) per Januari 2024 tercatat 336.455 orang.

Di lingkup TNI veteran Seroja sekira 2.200, PKRI 32.806, Dwikora 405 dan veteran Perdamaian 1.425 orang.

Survei Litbang Kompas Mei 2020 menunjukkan, 64,3 persen veteran dan keluarganya hidup kurang sejahtera.

Sebanyak 27,5 % tak bisa memenuhi kebutuhan pokok dan 21,3 % tak memiliki akses layanan kesehatan. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved