Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Veteran Jeneponto Mustari Baso: Dulu Prajurit Elite, Kini Hidup Sulit

Sertu Mustari Baso mantan prajurit elite Kopassus kini tinggal di gubuk sederhana di Jeneponto

Penulis: Muh Ilham Arsyam | Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
PRAJURIT KOPASSUS - Sertu Mustari Baso mantan prajurit elite Kopassus kini tinggal di gubuk sederhana di Kabupaten Jeneponto. 

Pun, RPKAD jadi salah satu kekuatan utama dalam operasi Seroja di Timor Timur 1975. 

Info lain menyebut, dia juga terlibat dalam pembebasan Irian Barat 1961-1962.

Tak heran, Mustari mengelu-elukan sejumlah nama pembesar TNI di era itu.

Semisal Sarwo Edhie Wibowo, mertua presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yodhoyono (SBY), komandan RPKAD 1964-1967. 

Dua nama lainnya yakni Prabowo Subianto dan Soeharto. Dua tokoh militer dan presiden beda generasi.

Prabowo merupakan jebolan Kopassus.

Meski bukan bagian dari invasi awal Operasi Seroja, Prabowo memainkan peran penting dalam pendudukan militer jangka panjang di Timor Timur dari akhir 1980 hingga akhir 1990-an.

Sebagai bukti bagian keluarga TNI, Mustari masih menyimpan kartu anggota berwarna putih bertuliskan 'Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (PEPABRI) Cabang Kabupaten Bulukumba'.

Dia juga masih menyimpan seragam loreng lengkap dengan lambang Kopassus di bahu kiri dan papan RPKAD di dada kiri, serta papan nama 'M.K.R Baso, (Mustari Karaeng Baso)'. Sementara senjata satu-satunya berupa Sangkur SS-1, kata dia, hilang.

Mustari pensiun 1992. Terakhir tugas di Kodim 1411 Bulukumba. 

Pelda Alimuddin membenarkan Mustari seorang purnawirawan TNI. "Sebelumnya beliau masuk di grup 1 Kopassus Cijantung," katanya. 

Mustari menikah saat bertugas di markas Kopassus di Jakarta Timur itu. Dia memiliki 3 anak. Dua anaknya kini menetap di Jakarta dan satu lagi di Bantaeng, tetangga kabupaten Jeneponto

"Tak ada kabar dari istrinya. Anaknya pernah telepon katanya mau datang jenguk tapi sampai sekarang tidak ada," kata putra H Jalling, Bakri Sewang (45).

Pegawai kejaksaan Jeneponto ini mengungkapkan, Mustari tak pernah mau terbuka soal istri dan anaknya, termasuk nama, jumlah dan alamat mereka sekarang. "Cuma satu yang anaknya yang sering dia sebut bernama Dayat, tinggal di Jakarta," katanya.

Hal inilah yang membuat keluarga H Jalling merasa iba dan menampungnya sejak 2023 lalu. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved