Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cerita Tusriani, Guru SLB di Pinrang Terapkan Metode Tepuk Tangan untuk Anak Disabilitas

Sehingga Tusriani menyampaikan pelajaran pendidikan agama Islam harus menggunakan teknik khusus.

|
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Saldy Irawan
dok tribun
GURU SLB PINRANG. Guru SLB Negeri 1 Pinrang bernama Tusriana (41) saat mengajari anak berkebutuhan khusus gangguan penglihatan atau tuna netra. Sebelumnya video Tusriana sempat viral saat menggunakan metode tepukan tangan untuk memberikan instruksi kepada siswanya. 

TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG -- Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Tusriana (41) viral di media sosial lantaran dedikasinya dalam mengajar siswa tuna netra.

Dalam video yang diunggah di akun TikTok pribadinya @tusriani1, guru berasal Kabupaten Luwu Timur itu mengajarkan seorang siswa dengan telaten.

Siswa itu menyandang disabilitas gangguan penglihatan.

Sehingga Tusriani menyampaikan pelajaran pendidikan agama Islam harus menggunakan teknik khusus.

Tusriani menggunakan teknik tepukan tangan agar siswanya bisa mendengarkan instruksinya.

Saat didatangi Tribun-Timur.com, Selasa (29/7/2025), Tusriani sedang mengetes hafalan ayat Al-Quran seorang siswa tuna netra bernama Muh Anshori.

Tusriani meminta Anshori untuk melanjutkan surah Al-Alaq yang dilafazkan.

Anshori pun terlihat lancar dan cermat melafazkan surah tersebut.

Tusriani mengatakan, metode tepukan tangan digunakannya untuk siswa tuna netra agar siswa mengetahui keberadaan dan mengerti instruksinya.

"Kalau anak tuna netra itu mereka hanya memfungsikan indra pendengarannya. Jadi kita menggunakan tepukan tangan untuk menuntun mereka. Dia mengikuti tepuk tangan saya untuk mendapat intruksi," katanya kepada Tribun-Timur.com, Selasa (29/7/2025).

Metode ini dinilai sangat efektif untuk merangsang dan meningkatkan fokus siswa.

"Ini sangat efektif, selain menggunakan tongkat. Ini juga untuk merangsang pendengarannya supaya lebih tajam. Mereka juga bisa fokus," ucapnya.

Tusriani mengungkapkan, dirinya sudah mengajar di SLB Negeri 1 Pinrang kurang lebih 3 tahun lamanya.

Sebelumnya, dia pernah menjadi guru di sekolah umum selama 14 tahun.

Baginya, menjadi guru di SLB membuatnya lebih kreatif dan memahami kondisi setiap anak yang memiliki kebutuhan khusus.

"Saya mengajar di sekolah umum itu 14 tahun, kalau di SLB ini jalan tiga tahun. Kalau ingin membandingkan, di SLB ini saya sangat suka terus terang," ungkapnya.

Tusriani menganggap, anak berkebutuhan khusus sebagai anak surga.

Bahkan, dirinya rela jauh dengan suami dan anaknya yanga ada di Luwu Timur untuk mengajar di SLB

Kata dia, anak-anak tersebut harus memperoleh pendidikan yang sama dengan anak normal lainnya.

"Saya sangat nyaman mengajar di SLB. Kalau dibilang, biasa dari rumah itu stres dan banyak pikiran, tapi sampai di sini itu hilang stresnya karena ketemu dengan anak-anak yang luar biasa. Kadang mereka bikin kami ketawa dengan tingkahnya. Bagi saya mereka ini anak-anak surga, kami bahagia sekali di sini," jelasnya.

Sementara itu Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Pinrang, Fahrul mengutarakan, jumlah siswa yang ada di SLB Negeri 1 Pinrang sebanyak 62 siswa.

Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya sejumlah 44 siswa.

Kemudian, tenaga guru sebanyak 24 orang.

"Di sini ada tingkat SD, SMP dan SMA. Alhamdulillah siswa kita meningkat tahun ini ada 62 siswa," ujarnya.

Fahrul membeberkan, metode pembelajaran di SLB Negeri 1 Pinrang tidak seperti sekolah umum lainnya.

Pihaknya menerapkan satu siswa satu guru di dalam kelas.

"Ini sangat efektif. Beberapa tahun lalu itu digabung di satu kelas, tapi sekarang satu guru satu siswa. Jadi per jam siswa bergantian diajar satu guru mata pelajaran," katanya.

Dari metode itu, membuat siswa bisa berprestasi di tingkat provinsi hingga tingkat nasional.

"Prestasi tahun kemarin lomba mewarnai tingkat nasional dan tingkat provinsi juara dua lomba kecantikan," bebernya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved